Menu

Mode Gelap
Wartawan AJNN Aceh Dilaporkan ke Polisi, Ini Sikap Tegas PJS Perhimpunan Jurnalis Siber Provinsi Lampung Resmi Dibentuk P3K Bakal Tak Diusulkan Lagi Pelajar SDN Handuyangratu Masih Belajar di Eks Balai Desa Disdikbud Persiapkan SDM Dalam Era Pembelajaran Digital

Headline · 26 Jan 2020 22:44 WIB ·

DBD Mulai Serang Lampura


 Foto Pranata Riano
Caption : Fauzan(6) warga Desa Sabuk Empat, Kecamatan Abungkunang, dan Fikri(15) warga jalan Merak I, Kelurahan Tanjungharapan, Kecamatan Kotabumi Selatan,saat menjalani perawatan di Ruang Anak, RSD Ryacudu Kotabumi, akibat terserang DBD.
Perbesar

Foto Pranata Riano Caption : Fauzan(6) warga Desa Sabuk Empat, Kecamatan Abungkunang, dan Fikri(15) warga jalan Merak I, Kelurahan Tanjungharapan, Kecamatan Kotabumi Selatan,saat menjalani perawatan di Ruang Anak, RSD Ryacudu Kotabumi, akibat terserang DBD.

KOTABUMI— Seiring datangnya musim penghujan, sejumlah masyarakat di Kabupaten Lampung Utara (Lampura) mulai terserang wabah Demam Berdarah Dengue (DBD). Penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk jenis Aedes Aegypti tersebut, bahkan tidak hanya menjangkiti anak-anak, tetapi juga orang dewasa. Tercatat sepanjang bulan Januari 2020, Rumah Sakit Daerah (RSD) Ryacudu Kotabumi sudah menangani 43 kasus pasien yang dinyatakan positif DBD.

“Jumlah tersebut terdiri dari 23 orang dewasa dan sisanya 20 pasien anak-anak. Hingga Kamis (23/1) lalu, tercatat delapan pasien tengah mengalami perawatan di ruang anak. Sementara di ruang VIP C ada dua orang pasien, ditambah lima orang pasien diruang penyakit dalam,” ujar Entina, Humas RSD Ryacudu Kotabumi, Jum’at (24/1).

Dia menyebut, bahkan beberapa waktu lalu salah satu pasien dengan diagnosa DBD yang dirawat Instalansi Gawat Darurat (IGD) terpaksa harus dirujuk ke rumah sakit Bandar Lampung. Padahal jenis penyakit yang dapat menyebabkan penurunan jumlah trombosit pada tubuh manusia tersebut, harus cepat mendapatkan perawatan. Terlebih pada tubuh penderita yang masih tergolong anak usia dini.

“Jenis penyakit ini memang tidak mengenal usia. Siapa saja dapat mengalaminya. Mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Untuk itu, penangan harus segera dilakukan bila tanda-tanda DBD mulai nampak ditubuh kita semua,” katanya.

Seperti diungkapkan Endah (34) warga Desa Sabuk Empat, Kecamatan Abung Kunang, sebelum dirawat suhu tubuh anaknya mulai mengalami panas selama beberapa hari. Lantaran kondisi sang buah hatinya yang masih berusia enam tahun tak kunjung turun panasnya. Khawatir terjadi sesuatu, dia lalu membawa sang anak ke Puskesmas setempat. Oleh pihak Puskesmas kemudian dirujuk ke RSD Ryacudu Kotabumi. Dari hasil pemeriksaan diketahui, trombosit yang ada di tubuh anaknya menurun drastis.

“Hasil uji laboratorium diketahui ternyata positif DBD, kadar trombositnya turun. Alhamdulillah sekarang sudah mulai membaik,” terangnya saat ditemui Radar Kotabumi diruang anak rumah sakit plat merah tersebut.

Tak jauh berbeda disampaikan Rianita Handayani, salah satu orang tua pasien, yang tinggal di jalan Merak satu, Kelurahan Tanjung harapan, Kecamatan Kotabumi Selatan. Anak lelakinya mulai dirawat sejak Senin (20/1). Selain suhu tubuh tinggi, gejala yang dialami oleh sang buah hati ditandai dengan mulai berkurangnya nafsu makan. Tidak hanya itu, tubuh sang anak mulai menunjukan beberapa gejala lainnya.

“Sebelum dirawat, Fauzan (Anaknya,Red) terlihat lesu dan tak ada gairah. Bahkan tak jarang mengeluhkan sakit dibagian kepala. Ya seperti gejala-gejala umumnya yang biasa ditemukan pada penyakit DBD,” katanya.

Sementara itu, Rahmiana, S. Kep, selaku Kepala Ruangan (Karu) anak RSD Ryacudu Kotabumi mengatakan, jumlah pasien DBD yang dirawat memang sedikit mengalami peningkatan dibulan Januari ini. Kondisi tersebut jauh berbeda bila dibandingkan dengan bulan-bulan sebelumnya.

“Pasin DBD yang dirawat diruang anak tiap bulannya pasti ada. Tapi jumlahnya tidak banyak. Berbeda dengan bulan Januari, data pasien DBD memang jumlahnya agak banyak,” pungkasnya.(ano/her)

Diskes Lakukan PE dan Fogging

Foto RIA
Caption : Kadiskes Lampura dr. Hj. Maya Metissa didampingi Kabid P2P Hj.Nely Kusriyanti saat memberikan keterangan terkait wilayah endemik DBD di Lampura.

KOTABUMI—Dinas Kesehatan(Diskes) Kabupten Lampung Utara(Lampura) ingatkan masyarakat untuk mewaspadai terjangkit Demam Berdarah Dengue(DBD). Apalagi pada awal musim penghujan saat ini, sudah banyak warga yang positif terjangkit DBD. Namun data yang dimiliki Diskes berbeda dengan catatan yang ada di RSD Ryacudu Kotabumi. Data yang dihimpun diskes hanya sebanyak 15 warga positif DBD. Sementara pada RSD Ryacudu bulan Januari ini saja sudah 43 pasien dinyatakan positif DBD.

Kepala Diskes Lampura dr. Hj. Maya Metissa didampingi Kabid P2P Hj. Nely Kusriyanti menjelaskan, ke-15 orang yang terserang DBD itu, sudah dinyatakan sembuh setelah di rawat di Rumah Sakit. “Mereka yang terserang DBD berasal dari sejumlah kecamatan. Seperti Sungkai Selatan, Abung Selatan, Kotabumi Selatan tepatnya dikelurahan Kota Alam dan Kotabumi Utara tepatnya di desa Madukoro.” Jelas Maya.

Maya menuturkan, setelah mendapatkan informasi Diskes langsung melakukan Penyelidikan Epidemiologi (PE) melalui Puskesmas, kemudian dilakukan Fogging atau pengasapan. Jadi tempat-tempat yang sudah di Fogging itu, sudah melalui Kewaspadaan Dini Rumah Sakit(KDRS)

Dijelaskan Maya, untuk mencegah penyebaran nyamuk, Diskes Lampura melalui Puskesmas meningkatkan kembali kewapadaan dini di Masyarakat. Lalu Masyarakat juga harus melakukan pemberantasan sarang nyamuk dengan melakukan 3M Plus, mulai dari menguras, mengubur, menutup hingga menabur bubuk abate.

Kemudian dianjurkan juga di setiap masing-masing rumah ada Juru Jumantik.

Juru Jumantik bertugas setiap satu minggu sekali untuk memeriksa air yang menggenang. Karena untuk lebih efektif dalam Fogging, masyarakat harus memberantas jentik nyamuknya terlebih dahulu.”Yang paling penting adalah memberantas jentiknya. Untuk itu kewaspadaan dini harus kita tingkatkan,”ucap dia.

Masyarakat juga harus mengenal gejala-gejala awal DBD. Sehingga tidak serta merta menyatakan DBD lantaran suhu tubuh meninggi. “jangan Cuma panas sebentar sudah mengatakan DBD. dan sayur,”pungkasnya.(ria)

“Saat ini banyak Masyarakat yang panas sebentar sudah bilang DBD. Bukan begitu, itu bisa dikatakan DBD jika sudah tiga kali dilakukan pemeriksaan kepada korbannya.”terangnya.

Tidak hanya DBD saja yang harus diwaspadi tambah Maya, saat musim hujan seperti ini Masyarakat harus waspada juga terhadap penyakit Diare.

Kemudian ada juga penyakit ISPA(Inpeksi Saluran Pernapasan Atas).

ISPA sendiri ada dua macam yakni Ponomia dan Non Ponomia.

Jika sudah terkena ISPA Ponomia maka akan sulit untuk sembuh.”Gejala ISPA ini sesak nafas, demam tinggi dan lainnya. Ini biasanya menyerang balita, kalau Non Ponomia seperti flu saat ini yang menular tapi bisa sembuh. Untuk itu mari kita jaga kesehatan dengan mengkonsumsi buah dan sayur,”pungkasnya.(ria/her)

Pemkab Siapkan Langkah Cepat

KOTABUMI-Pemerintah Kabupaten(Pemkab) Lampung Utara(Lampura) siap mengambil langkah cepat jika terjadi Kejadian Luar Biasa(KLB) terkait dengan Demam Berdarah Dengue(DBD).

Plt. Sekretaris Kabupaten(Sekkab) Lampura H. Sofyan menyatakan, siap untuk menindaklanjuti jika ada KLB terkait DBD.

Langkah yang diambil tidak hanya preventif saja namun persuasif juga seperti melakukan Fogging secara besar-besaran.”Kita siap, pada dasarnya apa yang memang menjadi tanggung jawab Pemerintah kita siap untuk membantu,”tutur Sofyan saat dikonfirmasi melalui sambungan teleponnya.

Dikatakannya, mengenai kasus DBD ia sudah mendengar. Bahkan ada Masyarakat yang melaporkan bahwa di Perumahan Kota Alam yang ada di Kecamatan Kotabumi Selatan tersebut ada dua orang yang sudah terkena.

Mendengar informasi itu Pemkab Lampura langsung bergerak cepat dengan menghubungi Sekretaris Dinas Kesehatan(Diskes) untuk menindaklanjutinya.”Kita sudah telepon Diskes, bila perlu langsung lakukan Fogging. Saya mendapat informasi kalau di Kelurahan itu ada yang terkena DBD,”jelasnya.

Dirinya menghimbau kepada seluruh Masyarakat Lampung Utara saat musim penghujan saat ini air-air banyak yang menggenang.

Untuk itu Masyarakat harus melihat genangan air yang ada di sekitar rumah terutama di selokan.

Biasanya saat musim penghujan seperti saat ini selokan bakal mampet, disitulah utamanya nyamuk DBD bersarang.”Kita harap Masyarakat bisa mengambil langkah cepat dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat. Terutama menerapkan 3M yakni menguras, menutup dan mengubur baranf bekas. Sehingga penyebaran DBD dapat dicegah perluasannya,”himbau Sofyan.(ria/her)

Artikel ini telah dibaca 25 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Cek Pelayanan Kesehatan, Aswarodi Sidak RSD Ryacudu

16 April 2024 - 15:59 WIB

Membludak, Pasca Lebaran Disdukcapil Diserbu Masyarakat

16 April 2024 - 15:56 WIB

PJS Riau Silaturahim Dengan Bupati Pelalawan Calon Penerima PJS Award 2024

16 April 2024 - 10:36 WIB

Jelang Lebaran Idul Fitri, Polres Lampura Gelar Pasar Murah

5 April 2024 - 14:46 WIB

Tiga Nozel dari 2 SPBU di Segel

2 April 2024 - 12:58 WIB

Diguyur Hujan, Bazar Ramadhan Tetap Ludes Diserbu Pembeli

1 April 2024 - 21:16 WIB

Trending di Headline