Oleh : Letkol Inf. Krisna Pribudi (Komandan Kodim 0412/LU)
Assalamualaikum Wr. Wb
Muraqabatullah berarti merasa diawasi oleh Allah. Orang beriman meyakini bahwa setiap gerak perbuatannya, termasuk gerakan hati, selalu dicatat Allah di mana pun dan kapan pun dia berada. “Dan Dia bersama kamu di mana pun saja kamu berada” (al-Hadid: 4).
Puasa Ramadhan merupakan salah satu sarana untuk melatih dan mendidik jiwa manusia agar memiliki sifat muraqabatullah.Selama sebulan penuh, kita insya Allah dapat melalui ujian dalam menahan lapar, dahaga, dan syahwat.
Ramadhan sebagai syahru tarbiyah (bulan pendidikan) hendaknya menjadi momen mendidik kejujuran pelakunya, pengamal puasa. Dengan begitu, seorang Muslim selepas Ramadhan akan “lulus”, yakni terbiasa merasa diawasi Allah SWT dalam tiap gerak langkahnya.
Seorang Muslim yang yakin betul diawasi Rabbnya, akan berpikir berkali-kali sebelum mengucapkan atau melakukan kebohongan alias korupsi.
Sebagai upaya meningkatkan kejujuran sekaligus mengurangi praktik korupsi dalam masyarakat kita, maka kualitas puasa kita harus kita tingkatkan. Salah satu cara meningkatkan kualitas puasa adalah melalui upaya meningkatkan jiwa muraqabahtullah.
Tidak hanya pada saat berpuasa, tetapi dalam setiap langkah amal perbuatan kita sehari-hari. Jiwa muraqabatullah tersebut akan meningkatkan budaya kejujuran. Kita akan merasa malu berbuat curang. Pada akhirnya, ini akan mengikis perbuatan korupsi di segala aspek kehidupan.
Wallahu a’lam bishshawab.
Wassalamualaikum Wr. Wb