Oleh. H. Makmur, M. Ag
(Ketua DMI Kab Lampung Utara)
“Hai orang-orang beriman, berzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebayak-banyaknya, dan bertasbilah diwaktu pagi dan petang (QS.33 :41-42)”
Salah satu amalan yang di anjurkan dalam ramadhan adalah dzikrullah (banyak mengingat Allah). Secara lisan dzikrullah adalah menyebutkan kalimat thoibah yang mudah diucapkan dengan tujuan mendekatkan diri pada Allah (taqarub ilallah), dengan harapan bahwa dengan ucapan tersebut kita akan terlatih mengucapkan kalimat-kalimat yang baik yang akan berimabas pada perbuatan-perbuatan baik sehingga pada ahirnya Allah akan senantiasa menambah kasih sayang-Nya yang di wujudkan dengan memberikan bimbingan, hidayah dan petunjuk dalam kehidupan yang dijalani hambaNya.
Dalam Al Quran suart Albaqarah ayat 152, Allah berfirman : “Maka ingatlah kamu kepada-Ku, niscaya Aku ingat kepada-mu, dan bersyukurlah kepada-Ku dan janganlah kamu mengingkari akan nikmat-Ku.
Dari ayat ini, sangat jelas bahwa umat manusia diperintahkan untuk mengingat Allah SWT. Mengingat artinya menghadirkan Allah dalam setiap aktivitas dan gerak kehidupan manusia di alam dunia ini. Mengahdirkan Allah juga dapat diartikan bahwa menjalani kehidupan harus berdasarkan aturan dan ketentuan Allah, yang diwujudkan dalam melaksanakan seluruh perintah Allah dan meninggalkan seluruh yang di larang-Nya. Pendek kata, orang yang berzikir sudah barang tentu dapat membedakan mana yang baik dan mana yang buruk, mana yang halal dan mana yang haram.
Dengan zikrullah secara terus menerus akan melahirkan amal saleh, seperti menolong sesama, saling membantu dalam kebaikan. Zikrullah juga dapat mendorong manusia untuk menjauhi perbuatan-perbuatan maksiat seperti mencuri, memakan barang yang haram, korupsi dan perbuatan-perbuatan yang merugikan orang lain.
Dalam ayat diatas juga dijelaskan bahwa jika kita banyak mengingat Allah, maka dengan sendirinya Allah akan mengingat kita, ini artinya bahwa perbuatan zikrullah sesungguhnya adalah akan mendatangkan keuntungan yang sangat banyak bagi manusia, karena dengan di ingatnya kita oleh Allah sudah dapat dipastikan kita akan senantiasa mendapat bimbingan dan perlindungan-Nya. Dengan mendapat bimbingan dan petunjuk dari Allah, tentu saja akan diperoleh suatu kebaikan dan ketenangan lahir dan batin dalam melakoni kehidupan ini.
Dalam Sahih Bukhori dan Muslim dijelsakan bahwa Nabi bersabda ” Perumpamaan orang yang berzikir dengan orang yang tidak berzikir adalah seperti orang hidup dan orang mati”
Secara fisik orang yang tidak bezikir mungkin masih hidup, akan tetapi karena tidak pernah ingat kepada Allah maka hatinya dimatikan Allah SWT, sehingga kehidupan yang di lalui oleh orang yang tidak berzikir kepada Allah selalu di liputi kemaksiatan dan kemunkaran, tidak bisa lagi membedakan mana yang halal dan yang haram, mana yang melanggar dan mana yang tidak melanggar, bahkan ia tidak tahu lagi mana perintah dan mana larangan.
Orang-orang seperti ini bisa jadi kelihatan masih hidup, bahkan dalam pandangan manusia lebih dari itu, karena mungkin banyak hartanya yang dicari dari jalan yang tidak halal, atau mungkin karena kedudukannya yang tinggi yang di perloleh dari cara yang tidak baik, akan tetapi di mata Allah swt orang-orang seperti ini layaknya orang mati, karena hati dan nuraninya telah tertutup dengan kejahatan dan keburukan.
Dalam hadist Qudsi Allah berfirman :”Aku menurut hati hamba-Ku. Aku senaniasa bersamanya, selama ia berdzikir kepada-Ku. Bila ia menyebut dalam hatinya, Aku mengingatnya dalam Dzat-Ku. Bila ia menyebut-Ku dalam masyarakat, Aku menyebutnya namanya dalam masyarakat yang lebih baik dari masyarakatnya”
Dapat dijelaskan bahwa sesungguhnya bahwa Allah SWT tergantung kepeada keinginan hambanya, bila hambanya mengingat Allah, maka Allah akan ingat kepada hambanya bahkan Allah akan ingat lebih banyak dari hambanya. Sebaliknya jika manusia itu tidak ingat kepada Allah, maka Allah pun akan semakin jauh dari manusia itu, dalam artian manusia itu akan dimatikan hatinya dari segala kebaikan.
Oleh karena itu di bulan ramadhan yang penuh berkah ini, menjadi momentum bagi setiap manusia untuk meningkatkan amal ibadah kepada Allah swt. Banyak hal yang mesti dilakukan sebagai wujud nyata dari berzikir, seperti memperbanyak solat sunat dimalam hari, membaca AlQuran, memperbanyak silaturrahmi, bersedekah, tolong menolong, bantu membantu, bekerja dengan baik serta menjauhi perbuatan maksiat dan segala hal yang di larangan Allah swt. Dan balasan bagi orang-orang yang berzikir adalah di berikan kebahagiaan (ketenangan dan ketentraman) dalam menjalani kehidupan dunia dan terlebih lagi dalam kehidapan di ahirat kelak. (QS. 13 : 28). Semoga… (wallahu’alam).