
KOTABUMI—Jatuhnya Pesawat Lion Air bernomor penerbangan JT610 di laut utara Karawang, Jawa Barat, Senin (29/10) membawa duka mendalam bagi keluarga penumpang, pilot dan kru pesawat. Terlebih personel Badan SAR Nasional sudah menemukan serpihan pesawat dan potongan tubuh manusia. Karenanya diperkirakan tidak ada yang selamat dalam musibah tersebut.
Dari sejumlah informasi yang berhasil dihimpun hampir dapat dipastikan, dua diantara 182 penumpang, merupakan warga Kotabumi Lampung Utara (Lampura).
Keduanya adalah Atay dan Ajung warga keturunan Tionghoa yang telah berdomisili secara turun menurun di Kotabumi. Atay merupakan pemilik toko kain proferti di Pasar Dekon Kotabumi. Sementara Ajung merupakan pemilik toko mas Cincin yang ada diwilayah setempat.
Meski belum ada pernyataan resmi dari keluarga keduanya, namun berdasarkan informasi yang diperoleh dari Tamrin (40) pedagang yang mangkal persis di depan toko properti, informasi bahwa keduanya menumpang pesawat Lion Air yang jatuh benar adanya. Sebab dirinya mendengar langsung dari kerabat Atay dan Ajung.
Diceritakan, sekitar pukul 14.00 WIB beberapa kerabat terlihat hilir mudik ke toko mas Cincin, dan Toko Kain Proferti yang memang berdekatan itu. Maklum selain sebagai toko, pada laintai dua ruko tersebut dipergunakan sebagai rumah tinggal. Rustampun bertanya kepada mereka apa gerangan yang membuat mereka terlihat sangat sibuk dan gelisah. “Saya tanya ada apa kok rame banget yang hilir mudik. Mereka mengatakan jika Atay dan Ajung mengalami musibah,” terang Rustam.(her/rdi/fin/rid)
Selengkapnya, baca edisi cetak 30 Oktober 2018