Menu

Mode Gelap
Wartawan AJNN Aceh Dilaporkan ke Polisi, Ini Sikap Tegas PJS Perhimpunan Jurnalis Siber Provinsi Lampung Resmi Dibentuk P3K Bakal Tak Diusulkan Lagi Pelajar SDN Handuyangratu Masih Belajar di Eks Balai Desa Disdikbud Persiapkan SDM Dalam Era Pembelajaran Digital

Headline · 28 Nov 2018 20:46 WIB ·

Realisasi DD Sabuk Indah Dipertanyakan


 Foto : Bangunan PAUD di Desa  Sabuk Indah  yang mempergunakan anggaran DD baru sebatas pondasi. Begitupun sejumlah pekerjaan lain  yang disinyalir  tidak sesui dengan penyerapan anggaran DD yang telah dikucurkan. foto dibidik Rabu (28/11). Perbesar

Foto : Bangunan PAUD di Desa Sabuk Indah yang mempergunakan anggaran DD baru sebatas pondasi. Begitupun sejumlah pekerjaan lain yang disinyalir tidak sesui dengan penyerapan anggaran DD yang telah dikucurkan. foto dibidik Rabu (28/11).

KOTABUMI —Pembangunan infrastruktur desa yang bersumber dari serapan Dana Desa  (DD) dibutuhkan pengawasan dan evaluasi serius dari pihak terkait. Karena bisa jadi penyerapan DD tidak sesuai dengan realita yang ada dilapangan.

Informasi yang dihimpun, DD anggaran tahun 2018 di kabupaten Lampung Utara (Lampura) saat ini memasuki termin III. Idealnya, realisasi pembangunan infrastruktur desa melalui serapan DD pada termin I dan termin II harusnya memiliki progress yang signifikan.

Namun tidak demikian yang terjadi di Desa Sabuk Indah Kecamatan Abung Kunang Kabupaten Lampura. Hasil penelusuran Radar Kotabumi  Rabu (28/11),ditemukan fakta  mencengangkan. Diantaranya pembangunan gedung Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) didesa itu yang baru terbangun pondasinya saja. Tidak jauh berbeda, kondisi bangunan sumur bor beton yang terletak tepat di halaman rumah Kades Hi. Pinandar, terlihat masih dilapisi papan-papan cor.

Parahnya lagi, gedung Taman Kanak Kanak (TK) di desa tersebut bahkan sama sekali belum ada tanda-tanda  akan dibangun. Sementara pembangunan sebanyak lima gorong-gorong, baru terealisasi sebanyak tiga gorong-gorong. Diduga dua gorong-gorong lain tidak dibangun, melainkan hanya memoles gorong-gorong yang lama.

“Gorong-gorong yang dibangun di desa ini sepengetahuan saya hanya ada tiga saja yang dibuat. Sementara, dua gorong-gorong lainnya merupakan gorong-gorong lama,” ujar narasumber media ini yang enggan identitasnya dipublikasikan, Rabu (28/11).(fer/rid)

Selengkapnya, baca edisi cetak 29 November 2018

Artikel ini telah dibaca 32 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Sebelum Tinggalkan Lampura, Dandim Bangun LGP

30 Juni 2025 - 20:44 WIB

Keluarga Korban Bullying Mengadu ke Kantor PWI Lampura

30 Juni 2025 - 14:38 WIB

Tingkatkan Keterampilan Dispursip Gelar Bimtek Literasi Informasi

30 Juni 2025 - 10:16 WIB

Ketum PJS Buka Rakerda, DPD Sumut Tetapkan Tiga Program

29 Juni 2025 - 08:36 WIB

Chaidir Toweren Pimpin PJS Aceh Periode Baru

28 Juni 2025 - 14:34 WIB

Sampaikan Aspirasi, Wali Murid Desak Pihak Sekolah Tambah Rombel

27 Juni 2025 - 11:57 WIB

Trending di Headline