Oleh : Fernando Ari
Ketika mendapati Kejaksaan Negeri (Kejari) Lampung Utara (Lampura) berkomitmen sebagai wilayah bebas korupsi, patut untuk didukung. Karena sejatinya korupsi sangat sulit untuk diberantas. Korupsi di nagara ini sudah demikian mengakar, memberangus hingga kesendi birokrasi yang ada. Korupsi tidak lagi hanya menjadi penyakit para politisi dan penyelenggara negara ditingkatan Pemerintah Pusat. Tetapi telah merambah keadaerah bahkan hingga penyelenggara Pemerintahan ditingkat Desa.
Gencarnya upaya pemberantasan korupsi, hingga dibentuk lembaga Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), seakan berpacu dengan bermunculannya kasus-kasus korupsi baru. Sejumlah kasus korupsi terkuak dan menyeret para pelaku berikut pihak swasta yang terlibat. Namun kasus yang terjadi juga semakin menambah panjang daftar yang ada.
Inilah potret nyata bagaimana korupsi telah demikian meresahkan. Perlu penanganan yang tidak hanya serius tetapi juga luar biasa dan komprehensif. Tidak hanya dalam hal pemberantasan semata, tetapi juga dalam pencegahan. Bagaimana menanamkan moralitas dan etika serta budaya malu. Bahwa korupsi merupakan perbuatan busuk dan memalukan yang patut untuk dihindari.
Moralitas yang demikian diperlukan, agar tidak ada berfikir apalagi berbuat korup. Sementara oknum yang terjerat tidak lagi beranggapan bahwa dirinya hanya korban atau dikorbankan oleh sebuah konsfirasi. Sehingga mereka dengan santai bahkan dapat tersenyum sumringah, meski telah mengenakan rompi orange KPK misalnya. Tetapi merasa bahwa perbuatannya itu sungguh sesuatu yang busuk dan memalukan. Tidak hanya bagi dirinya, tetapi bagi keluarga, kerabat, teman dan lingkungannya.
Kabupaten Lampura, memiliki sejarah yang cukup kelam dalam hal korupsi. Sejumlah kepala dinas, kepala bidang dan pejabat lainnya terseret kasus korupsi. Diantaranya telah merasakan dinginnya lantai penjara. Namun toh prilaku korup masih saja terdengar. Baik yang naik kepermukaan dalam arti dilaporkan untuk kemudian diusut dan dibawa kepersidangan, maupun yang kemudian dihentikan lantaran kurang cukup bukti.
Semua itu menunjukan korupsi di Lampura juga sudah cukup memprihatinkan. Karenanya butuh kerja keras bagi Kejari Lampura untuk dapat mewujudkan komitmennya itu. Kejari Lampura harus dapat menunjukan keseriusannya itu. Bukan hanya sebatas slogan untuk kemudian luntur dan hilang begitu saja. Keseriusan dimaksud harus diawali dengan lingkungan Kejari Lampura sendiri. Bagaimana menjadikan lembaga tersebut benar-benar bersih. Tidak ada praktek korupsi sekecil apapun itu.
Sebab meski belum dapat dibuktikan, celoteh masyarakat seputar adanya jaksa yang bermain dalam kasus cukup santer terdengar. Walaupun masih terlalu sumir untuk mengiyakan, lantaran tidak ada bukti apalagi yang terkena Operasi Tangkap Tangan (OTT). Hanya desas-desus dari sejumlah keluarga terdakwa. Bahwa agar tuntutan hukuman menjadi ringan harus ada ‘main mata’ dengan oknum Jaksa Penuntut Umum (JPU) yang menyidangkan sebuah perkara.
Pandangan minor ini yang harus terlebih dahulu disingkirkan. Kejari Lampura harus membuktikan bahwa tidak ada ‘main mata’ itu. Semua dilakukan berdasarkan koridor hukum yang ada. Bahwa berat ringannya tuntutan sesuai dengan aturan menurut Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP). Pertimbangan tuntutan didasari sebuah pandangan obyektif yang didukung dengan bukti-bukti kuat.
Ketika ini yang dilakukan, maka harapan Kejari Lampura perlahan telah menyingkirkan pandangan minor itu. Dengan demikian semakin mendekati realita untuk mewujudkan komitmennya itu. Kejari Lampura semakin dekat dalam menggapai apa yang diharapkan. Kepercayaan publik semakin besar yang pada akhirnya akan semakin memudahkan Kejari Lampura untuk memberantas korupsi. Penyelenggara pemerintah amupun pihak lain, akan berfikir dua kali untuk berprilku korup. Karena mereka tahu betul Kejari Lampura tidak dapat diajak ‘bermain’. Ketika korupsi mereka lakukan, bersiaplah untuk mendapatkan ganjaran yang setimpal. Karena Kejari Lampura berkomitmen untuk memberantas segala bentuk korupsi di Lampung Utara..
Penulis: Wartawan Radar Kotabumi.co.id