KOTABUMI — Warga Lingkungan III Dusun Sugihwaras, Kelurahan Sindangsari, Kecamatan Kotabumi, Kabupaten Lampung Utara (Lampura) yang rata-rata di dominasi oleh para petani dan penyadap karet tersebut, berharap kepada Bupati Lampura Hi. Agung Ilmu Mangkunegara, S.Stp.MH, melalui Dinas dan Instansi terkait, agar dapat memperbaiki akses jalan yang merupakan jalur utama, bagi para petani untuk mengangkut hasil bumi milik warga setempat.
Diketahui, akses jalur utama yang terdapat di Jembat Codetan Way Batang Hari, Dusun Sugihwaras tersebut tampak licin dan rusak parah, selain itu jalan tersebut juga tampak curam dan terjal.
Kepada Radar Kotabumi, Assary selaku ketua Lingkungan III Dusun Sugihwaras berharap, kepada pemerintah setempat khususnya Bupati Lampura, agar dapat memperhatikan akses jalur utama yang tampak rusak tersebut. Sebab jalan itu merupakan jalur utama, bagi para petani untuk mengangkut hasil bumi dari perkebunan warga.
“Sebenarnya pada tahun 2016 hingga 2018, saya sudah berulang kali mengajukan Proposal jalan tersebut, namun hingga saat ini belum ditemui upaya-upaya perbaikan yang dilakukan oleh pemerintah setempat,” ujarnya kemarin (2/1) sekira pukul 9.30 WIB.
Ditambahkannya, kerusakan jalur utama yang terdapat di Jembat Codetan Way Batang Hari tersebut, bukan hanya terdapat di satu titik itu saja, melainkan ada 2 (Dua) titik lainnya yang juga tidak kalah parahnya di bandingkan dengan jalan yang terdapat di Jembatan tersebut.
Terlebih lagi pada waktu hujan turun, membasahi dan menggenangi akses jalur utama tersebut, mobil maupun sepeda motor yang digunakan petani untuk mengangkut hasil bumi tidak bisa masuk ke areal. bahkan kendaraan yang sudah terlanjur masuk keareal perkebunan warga, terpaksa tidak bisa keluar, di karenakan akses jalan utama tersebut begitu curam dan terjal, serta jalan tersebut juga teramat licin.
Tidak sedikit, kendaraan baik sepeda motor maupun mobil yang sudah terlanjur masuk, menginap di areal perkebunan. Dikarenakan jika pengendara memaksakan untuk keluar dari areal tersebut, disaat jalan basah akibat di guyur hujan, dikhawatirkan kendaraan yang mereka bawa akan terjun bebas ke Way Batang Hari, akibat tergelincir oleh licinnya badan jalan yang terdapat diwilayah setempat, jelas Assary. (fer)
Selengkapnya, baca edisi cetak 3 Januari 2019