KOTABUMI — Miris nasib yang dialami Didik Adyanto(20) buah hati dari Erham Efendi(71) warga Kelurahan Kelapatujuh, Kecamatan Kotabumi Selatan, pasalnya, akibat penyakit komplikasi tumor, kanker, tiroid dan liver yang dideritanya, dirinya kini terbaring lemah dan tak berdaya.
Menurut keterangan Erham Efendi anaknya Didik menderita penyakit sudah tiga tahun lamanya. berbagai usahapun telah dilakukan demi kesembuhan sang buah hatinya. Namun semuanya tidak membuahkan hasil yang menunjukkan bahwa Didik telah membaik.
Bahkan yang lebih parah lagi, sudah tiga bulan ini didik susah berjalan. Karena beberapa waktu yang lalu Didik sempat terjatuh dari sepeda motor yang dikendarainya di daerah Oganlima, Kecamatan Abung Barat. “Ya bang,,, mau gimana lagi, disini saya selaku orang tua sudah melakukan berbagai cara untuk mengobati Didik tapi tidak membuahkan hasil. Apalagi disini hanya saya yang mengurus didik, Karena ibunya sudah 10 tahun lamanya meninggal,” kata dia.
Sementara itu Indri (33) yang merupakan kakak ipar Didik mengaku bahwa, telah membawa Didik ke Rumah Sakit Daerah (RSD) Mayjend HM Ryacudu Kotabumi, sebanyak empat kali. Namun pihak rumah sakit bagian Instalasi Gawat Darurat (IGD) tidak mampu mengobatinya, dengan alasan keterbatasan kamar, dan Dokter spesialis yang menangani penyakit tersebut tidak ada, selain itu pihak Rumah Sakit juga beralasan tidak ada alat uang memadai untuk penangan penyakit adik iparnya tersebut.
“Ya setiap masuk ke RSD Ryacudu ruang IGD pasti langsung ngerujuk kerumah sakit Abdoel Moloek Bandar Lampung dengan alasan yang tidak jelas seperti itu,” tuturnya.
Menurut dia, untuk biaya pengobatan Didik cukup besar dan keluarganya tidak mampu untuk membiayai biaya pengobatan tersebut. Sedangkan berobat menggunakan BPJSpun terbatas. “Semoga saja ada yang bisa tergugah hatinya untuk membantu biaya berobat demi kesembuhan Didik,” harapnya.
Disisi lain, Kakak ipar Didik lainnya yang diketahui bernama Soni mengungkapkan bahwa, selama ini yang dirasakan Didik yakni susah bernafas dan setiap makan pasti muntah. Disini kami merasa bingung harus mengobati Didik kemana lagi.
Beberapa waktu lalu didik sudah pernah dirujuk disebuah rumah sakit yang berada dijakarta namun didik tidak bisa dioperasi karena melihat kondisinya yang lemah. Dan pihak rumah sakit hanya memberikan perawatan untuk memulihkan kondisi kesehatan Didik saja. “Sepuluh hari Didik dirawat disana. Pihak rumah sakit menyarankan agar Didik di bawa pulang karena dari aturan BPJS pasien yang dirawat dengan memakai BPJS hanya 10 hari saja, lewat dari situ tidak bisa ditanggung oleh BPJS lagi, dan harus berobat dengan memakai jalur umum” terangnya. (fer)






