Mengenal Sosok Romli, A.Md, Ketua DPRD Lampura 
Foto Heri Maulana
Caption : Ketua DPR Lampura, Romli, A.Md bersama istrinya Bety Vivi Yanti, S.Pd, dan kedua buah hatinya M.Jauzawafi RB, dan Maisa Mutia RB.
Jiwa kritis dan semangat inginkan perubahan, sudah tertanam sejak masih di bangku kuliah. Mahasiswa AMIK Adiguna Bandar Lampung angkatan 96 itu, merasa terusik ketika pemerintah mengeluarkan kebijakan yang tidak pro rakyat. Bukan hanya lantang berteriak penolakan, tapi juga turun ke jalan. Walau diketahui parlemen jalanan beresiko. Apalagi ketika itu pemerintahan rezim orde baru. Dimana hak rakyat untuk menyuarakan kebenaran terbelenggu. Jika terus melawan akan berhadapan dengan kekuasaan.
Caption Foto : Romli, Amd saat menerima palu sidang dari ketua sementara DPRD Lampura, Rendy Apriansyah, usai dilantik sebagai ketua DPRD Lampura, Senin (14/10)
Namun itu tak membuat seorang Romli surut. Dirinya tetap memilih berada di barisan parlemen jalanan. Bersama aktivis lainnya berjuang untuk tegaknya reformasi dan menggulingkan rezim orde baru. Tragedi Trisakti 98 merupakan catatan penting dalam hidupnya. Karena waktu itu, dirinya merupakan satu diantara jutaan mahasiswa yang aktif berjuang untuk reformasi.
Tahun 1999 situasi politik kembali memanas. Pemicunya adalah kenaikan harga BBM, dan adanya RUU PKB(Penanggulangan Keadaan Bahaya). Mahasiswa pun bergerak termasuk di Lampung. Mahasiswa menduduki kantor DPRD Provinsi Lampung. Hingga kemudian terjadi sebuah peristiwa, yang dikenal dengan tragedi UBL berdarah.
Suami dari Bety Vivi Yanti, S.Pd ini ingat betul, ketika rekannya Muhammad Yusuf Rizal roboh diterjang peluru tajam milik petugas. Aktivis itu tergeletak di trotoar IAIN Raden Intan kala itu. Persisnya didepan kantor Koramil. “Rekan saya itu roboh persis di sebelah saya,”ujar ayah dua anak itu.
Atas kejadian itu, dirinya menjadi saksi kunci atas tragedi UBL berdarah tersebut. Bahkan sempat ditahan dan menjalani hukuman di Lapas Rajabasa. Namun apa yang dialaminya tidak membuat langkahnya terhenti. Ia membulatkan tekat untuk terus bersuara lantang, mengkritisi apa yang dilakukan pemerintah jika tidak sejalan dengan nuraninya. Termasuk kebijakan-kebijakan pemerintah yang dirasakan tidak berpihak kepada rakyat.
Romli sadar betul, tanpa kekuatan politik maka sikap kritisnya tidak akan berarti. Itulah sebabnya ayah dari M. Jauzawafi RB, dan Maisa Mutia RB, terjun kedunia politik. Maka, tahun 2007 dia menjadi anggota Partai Demokrat dan mencalonkan diri sebagai anggota DPRD Lampura pada Pemilu 2009, dan terpilih sebagai anggota DPRD periode 2009-2014.
Lantas, pada periode berikutnya, meski tidak satu periode penuh, dirinya kembali duduk diparlemen sebagai Pengganti Antar Waktu(PAW), menggantikan Muhammad Yusrizal yang mengundurkan diri lantaran maju pada Pilkada Bupati Lampura 2018.
Pada Pemilu 2019 lalu, pria yang mengakhiri masa lajangnya pada 2008 itu terpilih kembali sebagai anggota DPRD Lampura. Secara berbarengan Partai Demokrat memenangkan Pemilu 2019 di Lampura. Karenanya hak untuk jabatan ketua DPRD Lampura berada pada Partai Demokrat.
Lalu melalui proses dan mekanisme Partai Demokrat, dirinya ditunjuk sebagai ketua DPRD Lampura periode 2019-2024 dan dilantik berdasarkan SK Gubernur Lampung Nomor G/698/B.01/HK/2019. Bersama wakil-wakil ketua lainnya, Romli diambil sumpah jabatan dan dilantik ketua PN Kotabumi, Vivi Purnamawati, dalam Rapat Paripurna Istimewa, Senin(14/10). Dengan begitu resmilah aktivis 98 yang lama berjuang lewat Parlemen Jalanan itu memimpin Parlemen sesungguhnya di DPRD Lampura.(*)
