KOTABUMI — Lambang Suhardi (50) warga jalan Irigasi, gang Delima II RT II / LK III Kelurahan Tanjung Senang, Kecamatan Kotabumi Selatan, Lampung Utara, hanya bisa pasrah. Tatkala angin putting beliung menerjang kediamannya, sekitar pukul 14.00 WIB, Rabu (13/11). Rumah berbahan dasar kayu dan geribik berukuran 6×9 meter, tersebut roboh. Padahal rumah itu merupakan satu-satunya harta berharga miliknya. Tempat ia istri dan seorang anaknya bernaung.
Pasca kejadian tersebut, Suhardi keluarganya terpaksa menginap di tenda darurat yang dibangun oleh warga sekitar di belakang rumah, persis di depan kandang kambing miliknya.
Kepada Radar Kotabumi, Sukini istri Suhardi menuturkan, jika saat kejadian berlangsung, Lambang Suhardi suaminya, tidak berada dirumah. Lantaran tengah bekerja di luar daerah, sebagai buruh bangunan. Mujur para tetangga yang mengetahui kejadian tersebut datang membantu. Kemudian membuatkan tenda buat untuknya bernaung. “”Alhamdulillah Mas, warga sekitar sangat peduli membantu . Mereka saling bahu-membahu membantu kami,” ujar Sukini seraya menitikan air mata., saat dijumpai dilokasi kejadian, Kamis (14/11)
Sukini yang merupakan petugas kebersihan di Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman (Disperum & KP) Kabupaten Lampura itu berharap, Pemerintah setempat melalui dinas terkait lainnya, dapat membantu meringankan beban yang dialaminya. “Saya berharap pemerintah dapat membantu kami, saat ini jangankan untuk membangun rumah kami kembali, untuk makan dan minum sehari-hari saja, saya mendapatkan dari belas kasihan para tetangga,” ucapnya.
Terpisah Saman (44) salah seorang kerabat dekat korban membenarkan kejadian tersebut. Menurutnya, angin puting beliung menerjang lingkungan tempat tinggal mereka. Kuatnya hempasan angin tersebut, membuat kediaman kediaman Lambang Suhardi yang terbuat dari kayu terhempas dan roboh.
“Beruntung paska peristiwa tersebut, tidak menelan korban jiwa, hanya saja kediaman milik Lambang Suhardi roboh akibat diterjang angin puting beliung,” paparnya.
Memang memasuki musim pancaroba masyarakat Kabupaten Lampura harus ekstra waspada . Sebab sewaktu-waktu dapat terjadi bencana. Apalagi berdasarkan informasi yang diterima dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Lampura, beberapa waktu lalu, disaat memasuki musim Pancaroba sangat rentan akan adanya bencana angin puting beliung. (fer/her)