KOTABUMI — Sebulan lamanya kasus pembunuhan yang telah menewaskan Kurniawan (20) warga Dusun Talang Sebayau, Desa Kalibalangan, Kecamatan Abung Selatan, Kabupaten Lampung Utara (Lampura), yang terjadi pada Senin 24 Februari 2020 lalu, hingga kini belum juga dapat di ungkap oleh pihak Polres setempat.
Menurut Kapolres Lampura AKBP Bambang Yudo Martono, saat dikonfirmasi usai pelaksanaan Konferensi Pres di Mapolres setempat mengungkapkan bahwa, kasus pembunuhan tersebut sejauh ini masih dalam tahap penyelidikan.
Selain itu pihaknya saat ini juga masih berupaya semaksimal mungkin dalam melakukan penyelidikan kasus tersebut. Untuk dugaan pelaku sendiri, pihaknya sudah memiliki gambaran, hanya saja pihaknya masih menunggu bukti yang kuat, untuk memastikan bahwa orang yang dicurigai tersebut adalah pelakunya.
“Jangan di kejer-kejer terus donk, tim kami masih bekerja di lapangan, pelakunya masih kami buru, dan kasus ini merupakan suatu prioritas bagi saya,” ujarnya seraya berlalu meninggalkan para awak media, Kamis (26/3) sekira pukul 11.30 WIB.
Diberitakan sebelumnya, Kurniawan (20) warga Dusun Talang Sebayau, Desa Kalibalangan, Kecamatan Abung Selatan, ditemukan tewas secara mengenaskan dengan sejumlah luka ditubuhnya, di lokasi areal perkebun kayu Cendana milik H Abdurahman, yang terletak di Dusun V / RT III Desa Sukamenanti, Kecamatan Bukit Kemuning, oleh warga setempat pada Senin (24/2) sore sekira pukul 15.30 WIB.
Jenazah pria malang yang diketahui bekerja sebagai buruh pengirim barang milik toko sembako Senjaya, yang terletak di jalan Alamsyah Ratu Perwira Negara (ARPN) Kecamatan Kotabumi Selatan tersebut, di temukan pertamakali oleh warga setempat yang diketahui bernama Darnok.
“Mayat ditemukan pertama kali oleh Darnok di areal perkebunan kayu Cendana milik H Abdurahman, dalam keadaan telah meninggal dunia,” jelas Suraji selaku Kepala Desa (Kades) Sukamenanti saat dikonfirmasi wartawan koran ini.
Menurut pengakuan rekan kerja korban Sigit Purnomo, pada saat itu korban berangkat kerja ke toko yang terletak di daerah Bukitkemuning, untuk mengirim barang sembako, dengan menumpangi mobil boks yang di kemudikan oleh Imam, dengan dua orang kernetnya yaitu Arif dan Korban.
“Saat itu, korban mengirim barang ke toko-toko pelanggan yang terletak di Bukitkemuning dengan menggunakan mobil boks yang di kemudikan oleh pak Imam dan dua orang kernetnya yaitu Arif dan korban,” jelasnya. (fer/her)