Oleh : Denial Arief Amd,IP,SH,MH (Kepala Rutan kelas IIB Kotabumi)
Assalamualaikum wr.wb
Tabikpun…
Bulan Ramadhan memang bulan istimewa. Dalam bulan tersebut banyak sekali anugerah yang diberikan Allah SWT kepada umat utamanya yang menunaikan puasa. Pahala yang diberikan Allah juga maha besar.
Dalam hadits Rasulullah shallahu ‘alaihi wasallam disebutkan: “Allah subhanahu wata’ala berfirman, ‘Setiap amal kebaikan memiliki balasan pahala sepuluh kali lipatnya sampai tujuh ratus kali lipat kecuali ibadah puasa , karena sesungguhnya puasa itu adalah untukku dan aku yang akan membalaskan pahalanya’.” (HR. Bukhari).
Selain itu, bulan Ramadhan juga merupakan bulan pengampunan. Bulan Ramadhan juga sebagai kesempatan yang paling baik untuk penghapusan dosa-dosa yang selama ini pernah kita perbuat. Bulan Ramadhan adalah waktu yang baik untuk mengambil kesempatan bertaubat.
Begitu banyaknya keistimewaan dan Berkah, menjadikan Bulan Suci Ramadhan sangat dinanti kehadirannya bagi umat Islam. Kedatangan bulan Ramadhan selalu disambut dengan antusias dan bahagia. Banyak sekali amalan-amalan yang dapat dilakukan seorang muslim di bulan Ramadhan ini.
Namun ditengah pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid 19), pelaksanaan ibadah di bulan Ramadhan harus mengikuti protokoler kesehatan yang dikeluarkan pemerintah. Termasuk di lingkungan Rumah Tahanan (Rutan) kelas II B Kotabumi Lampung Utara (Lampura).
Biasanya, warga binaan dapat bersama-sama melaksanakan sholat tarawih berjamaah dimasjid yang ada dilingkungan Rutan. Kemudian melanjutkannya dengan Tadarus dan kegiatan ibadah lainnya. Pada waktu berbuka puasa, ada kebersamaan hangat yang terjalin. Baik antara pegawai Lapas dengan warga binaan, maupun sesama warga binaan, dengan berbuka puasa bersama. Begitupun dengan sholat lima waktu dan sholat Jum’at.
Sayangnya itu semua tidak dapat dilakukan, karena harus diterapkan physical Distancing. Tidak ada kegiatan yang sifatnya bersama-sama. Semua harus dilakukan dengan tetap menjaga jarak.
Tentu saja situasi ini membuat perasaan sedih. Karena apa yang sudah menjadi tradisi setiap bulan suci Ramadhan itu harus dihilangkan. Hanya saja, kita tidak boleh larut dalam situasi tersebut. Kita harus mengambil hikmah yang lebih besar. Bagaimana tetap meningkatkan ketakwaan terhadap sang Khaliq, tanpa harus melanggar protokoler kesehatan.
Ibadah dirumah bersama keluarga bagi para pegawai akan menjadi lebih khusuk. Tentunya dengan tidak melalaikan tugas pada waktu giliran menjalankan tugas. Toh ibadah dapat tetap dilangsungkan sambil bertugas. Sebagai Kepala, saya sendiri tetap memberikan arahan dan petunjuk lewat tele conferensi ketika tengah berada dirumah.
Begitupun terhadap warga binaan, dapat melangsungkan ibadah diruangan. Karena sejatinya ibadah dapat dilangsungkan dimana saja. Tingkatkan terus ketaqwaan dan memperbaiki kesalahan yang telah dilakukan. Jangan henti untuk berzikir dan berdoa, memohon kepada yang memiliki hidup agar senantiasa dalam lindunganNYA. Terhindar dari segala marabahaya termasuk virus yang tengah mewabah ini. Insha Allah kita dapat terhindar dan pandemi ini dapat segera berakhir. Wallahualam bisawab.
wassalamualaikum wr.wb.