KOTABUMI — Tim periksaan kesehatan hewan kurban Dinas Pertanian dan Peternakan(Distanak) Kabupaten Lampung Utara(Lampura) sudah melakukan pemeriksaan kesehatan hewan kurban di 23 Kecamatan.
Kadistanak Lampura H. Sofyan menyatakan, tim kesehatan pemeriksaan hewan kurban sudah turun sejak Senin(27/7) lalu. Tim tersebut terbagi-bagi dan turun disetiap Kecamatan. Dari hasil turun hingga hari ini(kemarin, Red) timnya sudah melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap 1.206 Kambing dan 339 sapi.
“Sudah, sudah diperiksa. Alhamdulillah untuk kambing sudah ada ribuan dan untuk sapi sudah ada ratusan. Keseluruhannya dinyatakan sehat dan layak untuk di jual,”terang Sofyan saat dikonfirmasi usai melakukan pemeriksaan hewan kurban di Wonogori, Rabu (29/7).
Untuk memastikan kondisi hewan kurban telah diperiksa lanjut Sofyan, ia langsung turun ke lapangan hari ini(kemarin, Red) untuk melakukan pengecekan ulang.
Pengecekan ia lakukan di Wonogiri untuk Kambing dan Sapi di daerah Candimas.
Dari hasil pemeriksaan tim, ditemukan ada dua ekor kambing yang tidak layak untuk di jual. Kambing tersebut dalam keadaan sakit dan cacat, untuk itu kepada pemilik kambing sudah diintruksikan untuk tidak menjual kambingnya.”Ia ada dua yang nggak layak jual. Nggak dikasih petugas kita surat keterangan sehat, jadi nggak bisa di jual,”paparnya.
Untuk hewan kurban yang dinyatakan sehat tambah Sofyan, diberikan lebel kartu sehat. Jadi para pembeli bisa menanyakan kepada para penjual ketika hendak membeli hewan kurban. Jika para penjual atau peternak memiliki kartu sehat itu artinya hewan kurban yang akan dijual sudah layak dan dinyatakan sehat.
Seperti halnya saat ia bersama petugas medic/paramedic veteriner, langsung melihat pemeriksaan kesehatan hewan kurban sapi yang akan dipotong pada Hari Raya Idul Adha 1441 H.”Alhamdulillah kami sudah tinjau Sapi di kandang milik pak Arpani yang ada di dusun sukajadi desa Bumiraya Kecamatan Abung Selatan.
Ada 25 ekor yang diperiksa dan semuanya sudah laku dijual, alhamdulillah semua sehat dan layak dipotong untuk kurban, dengan harga antara Rp 18 juta sampai Rp 23 juta,”pungkasnya. (ria/fer/her)