Pasar dan Terminal Simpang Propau Semrawut KOTABUMI — Pasar dan Terminal Simpang Propau, Abung Selatan, Lampung Utara (Lampura) semrawut dan tidak tertata. Jalan lingkungan pasar yang semestinya untuk melintas dan sejumlah titik parkir habis diambil oleh para pedagang disana. Sementara sampah dibuang dibelakang pasar hingga menggunung dan tidak diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah. Karenanya Dinas Perdagangan (Disdag) dan Dinas Perhubungan (Dishub), turun langsung kelokasi.
Ditempat itu, Kadisdag Hendri dan Kadishub, Basirun Ali memberikan pengarahan langsung kepada para pedagang. Sejumlah pedagang juga ditertibkan untuk tidak menggelar dagangannya di jalan lingkungan pasar dan titik-titik parkir. Pedagang juga diminta tidak membuang sampah sembarangan. “Kita langsung tertibkan dan beri pengarahan. kita juga langsung berkoordinasi dengan Kepala Dinas Lingkungan Hidup untuk melakukan pengangkutan sampah,” terang Basirun Ali, sesaat setelah peninjauan dilakukan, Senin (24/8)
Menurut Basirun, sejumlah titik parkir semestinya dapat menyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD). Namun lantaran lahannya habis dipergunakan bagi pedagang, maka retribusi parkir tidak dapat berjalan disana. “Kita juga berusaha untuk meningkatkan PAD, jika tidak tertata bagaimana bisa berjalan maksimal,” tambahnya.
Senada juga disampaikan Hendri, Kadisdag Lampura. Dijelaskan, tujuan turun langsung ke Pasar Propau sendiri selain melihat penataan pasar juga ingin mengetahui sejauh mana perkembangan Retribusi Pasar guna meningkatkan PAD.”Kami turun bersama Dishub selain mengecek Pasar juga ingin mengetahui jumlah retribusi guna peningkatan PAD kita,”terang Hendri.
Peningkatan PAD sendiri lanjut Hendri, akan dilakukan dari berbagai sekor mulai dari Retribusi pasar seperti sewa los, salar hingga Parkir dan Pajak jika ada.
Kemudian penataan juga dilakukan agar tidak terjadi kebocoran. Dikatana Hendri, selain akan melakukan penataan Parkir dan Pedagang yang sudah berjualan hingga ke badan jalan, pihaknya juga mengecek Protokol Kesehatan yang ada di Pasar setempat. Apakah penerapan protokol kesehatan berjalan atau tidak.
“Saya lihat tadi penyediaan tempat cuci tangan nggak ada, untuk itu saya perintahkan untuk siapkan di beberapa titik. Kemudian masih ada pedagang yang tidak menggunakan masker, langsung kita tegur,”kata dia.
Kedepan tambah Hendri, Disdag dan Dishub memiliki target agar PAD meningkat. Untuk itu secepatnya Disdag dan Dishub ingin mengetahui berapa real Retribusi pasar dan Parkir, sehingga semua bisa di genjot. Misalkan untuk Parkir dalam bulan ini pendapatannya Rp 1 juta ke depan harus di genjot lagi menjadi Rp 2 juta, begitu seterusnya. Lalu melihat permasalahan yang ada di bawah, mulai dari sampah yang menumpuk di belakang Pasar pemberian jarak antara Pedagang dengan badan Jalan itu sangat perlu.
Kemudian harus ada penambahan auning di Pasar Propau, dengan bertambahnya auning PAD akan meningkat.”Saya harap dengan turunnya saya bersama Kadishub memberikan penjelasan tentang protokol kesehatan Pedagang bisa lebih meningkatkannya lagi. Karena jika ada satu Pedagang yang dinyatakan Positif Covid-19 maka pasar akan di tutup. Untuk itu mari kita bersama patuhi protokol kesehatan yang sudah dianjurkan,”himbaunya. (ndo/ria/fer/her)
