Oleh : Khairul Anwar, SE., MM (Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Lampung Utara)
Assalammualaikum wr.wb
Bulan suci Ramadhan merupakan bulan yang penuh kemuliaan, keagungan dan keistimewaan. Ada banyak keistimewaan berpuasa dibulan Ramadhan, sebagaimana yang disampaikan Allah SWT melalui Hadis Qudsi: “Segala amal ibadah anak Adam adalah miliknya kecuali puasa. Ia adalah untuk-Ku dan Aku sendiri yang akan memberikan pahalanya”. (HR Bukhari). Dapat dikatakan bahwa nilai keistimewaan puasa baru bisa kita dapatkan jika kita menempatkan puasa ini sebagai inspirasi dan momentum untuk mengubah pola pikir dan perilaku kita.
Puasa diciptakan oleh Allah lengkap dengan fasilitas dan keistemewaannya untuk dimanfaatkan manusia sebagai sarana pendidikan kehidupan yang melatih dan mempelajari pola kehidupan yang menghargai waktu. Salah satu hikmahnya adalah Ramadhan sebagai sarana untuk membangun kedisiplinan dalam mengoptimalkan pemanfaatan waktu. Tidak berarti kita berlebih-lebihan pada ibadah puasa saat ini saja dan untuk ibadah lainnya terabaikan. Sebab, aktualisasi makna puasa itu justru terdapat dalam ibadah lainnya yang saling berkaitan. Puasa Ramadhan adalah ibadah yang sangat memperhatikan kedisiplinan.
Setidaknya, ada tiga bentuk disiplin yang dibangun melalui puasa. Yakni disiplin dalam ibadah atau hablun minallah. Sebagaimana firman Allah yang artinya: “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa”. (QS al-Baqarah:183).
Disiplin ibadah ini dimulai dari niat berpuasa, sahur tidak boleh melebihi waktu terbit fajar dan berbuka puasa juga harus setelah terbenam matahari. Berniat, sahur dan buka puasa adalah latihan disiplin.
Begitu juga pada malam Ramadahan dengan melaksanakan shalat tarawih dan tadarus Al Qur’an. Semua rutinitas ibadah dalam Bulan Ramadhan ini sejatinya dapat mendisiplikan ibadah kita setelah bulan penuh hikmah ini usai.
Kemudian terdapat disiplin dalam menabur benih kebaikan atau hablum minannas. Seperti memberi makan atau minum untuk orang yang berbuka puasa ternyata sangat istimewa. Yang memberi akan mendapat pahala sama seperti orang yang berpuasa. Sebagaimana Rasulullah SAW telah bersabda yang artinya: “Siapa saja yang memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikit pun”. (HR. Tirmidzi).
Selanjutnya, disiplin dalam waktu, dengan menggunakan waktu sebaik-baiknya untuk pengabdian diri kepada Allah SWT. Sebab berpuasa dan ibadah lainnya di dalam Islam ditentukan waktunya. Sulit untuk berdisiplin masalah waktu jika tidak dibiasakan atau dilatih melalui beribadah tepat waktu. Hanya mereka yang pernah merasakan nikmat ibadah puasa yang bisa membentuk karakter disiplin dalam dirinya.
Bulan suci Ramadhan merupakan waktu yang dinanti-nanti oleh umat muslim. Karena banyak kemuliaan dan keistimewaan yang diberikan oleh Allah SWT. Diantaranya dibukanya pintu pengampunan dan dilipatgandakan pahala kebaikan yang dilakukan selama ramadhan. Selain itu Pada bulan Ramadhan dapat dijadikan sebagai moment untuk lebih dekat dengan Sang Pencipta dengan beribadah secara berjamaah dan berkumpul bersama keluarga dan teman-teman saat sahur dan berbuka puasa. Wallahualam bisawab (**)
Wassalammualaikum