Oleh : Hendri, SH.,MM (Kepala Dinas Perdagangan Lampung Utara)
Assalamualaikum wr.wb
Tabikpun….
Tidak terasa, sampailah kita pada penghujung bulan Ramadhan. Lalu tibalah hari kemenangan, Hari Raya Idul Fitri. Insha Allah, kita akan dipertemukan kembali dengan bulan ramadhan, bulan yang penuh keistimewaan, barokah dan ampunan, pada tahun depan.
Pada penghujung Ramadhan atau sepuluh hari terakhir ada banyak keistimewaan. Bahkan Keistimewaan 10 hari terakhir bulan Ramadan sangatlah besar jika kamu senantiasa rajin beribadah. Nabi Muhammad SAW bahkan memperbanyak ibadah pada malam-malam ini.
Di dalam hadis riwayat Aisyah dijelaskan yang artinya : “Ketika memasuki sepuluh akhir Ramadhan, Nabi fokus beribadah, mengisi malamnya dengan ibadah, dan membangunkan keluarganya untuk ikut ibadah,” (HR Al-Bukhari).
Sebab pada masa 10 hari terakhir Bulan Ramadan, Allah SWT akan membebaskan hamba-Nya yang berpuasa dari segala dosa dan terbebas dari siksa api neraka. Hal ini juga berkaitan dengan turunnya Al-Qur’an dan malam Lalilatul Qadar. Walaupun tidak diketahui kapan datangnya malam Lailatul qadar, umat Islam diminta untuk mengusahakannya di 10 hari terakhir bulan Ramadan. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW yang artinya: “Carilah malam lailatul qadar di malam ganjil dari sepuluh terakhir bulan Ramadhan.” (HR. Imam Bukhari).
Diantara keistimewaan 10 hari terakhir bulan Ramadan adalah terbebas dari neraka, sebagaimana yang diriwayatkan oleh al-Baihaqi yang artinya sebagai berikut:
“Awal bulan Ramadhan adalah rahmat, pertengahannya adalah ampunan, sedangkan akhirnya adalah terbebas dari neraka.”. Pada hadits lain disebut “10 hari terakhir bulan Ramadhan amatlah disukai oleh Nabi Muhammad SAW.” Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata :”Dahulu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersungguh-sungguh di 10 terakhir di bulan Ramadhan lebih dari pada bersungguh-sungguhnya beliau di hari-hari lainnya.” (HR. Muslim dan Ahmad).
Tentunya ketika 10 hari terakhir ramadhan itu senantiasa dipergunakan untuk ibadah. Seperti membaca Al-Qur’an, sholat malam, itikab dan ibadah lainnya. Menghidupkan malam-malam terakhir di bulan Ramadan hendaknya dilakukan dengan mengerjakan qiyamul lail (salat malam) berupa salat tahajud. tentunya setelah sebelumnya melakukan shalat tarawih seusai shalat isya, kemudian menunda shalat witir untuk dikerjakan setelah tahajud, mengingat salat witir adalah salat penutup. Dimungkinkan pula, salat witir dikerjakan setelah tarawih, tetapi kemudian tidak mengerjakan witir setelah tahajud karena Nabi bersabda, “tidak ada dua witir dalam satu malam”. Wallahualam bisawab
Wassalam