KOTABUMI-Bupati Lampung Utara(Lampura) H. Budi Utomo memimpin secara langsung Apel Siaga Bencana yang dilaksanakan di Lapangan Kantor Pemkab setempat.
Bupati Budi mengatakan, datangnya musim penghujan dan adanya peringatan dini dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) tentang potensi terjadinya fenomena alam La Nina harus diwaspadai.

Bupati Lampung Utara, Budi Utomo didampingi Kepala BPBD Lampura Nozi Efialis saat memeriksa kelengkapan peralatan penanggulangan bencana
Peringatan dini potensi bencana ini harus direspons dengan menyiapkan berbagai langkah antisipasi, guna meminimalisir risiko bencana, termasuk mengantisipasi terjadinya klaster baru penyebaran Covid-19 di tengah bencana alam yang sedang mengintai.”Kita harus waspada dan siaga terhadap potensi terjadinya bencana alam, seperti banjir, longsor dan lainnya,”tutur Budi saat memimpin Apel, Senin (15/11).

Bupati Lampung Utara, Budi Utomo saat menjadi pemimpin upacara dalam Apel Siaga Bencana yang dilaksanakan di Lapangan Kantor Pemkab setempat
Meski Pemkab Lampura lanjut Budi, telah menugaskan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) sebagai instansi yang bertanggung jawab atas pelaksanaan penanggulangan bencana di daerah.
Namun, terhadap penanggulangan bencana tentu bukanlah tanggung jawab mutlak dari Pemerintah Dearah saja, melainkan juga tanggung jawab dari seluruh Satker dan komponen bangsa.”Jika di Pemerintahan Daerah terdapat struktur pemerintahan hingga di tingkatan paling bawah yaitu Pemerintahan Desa, Dusun dan RT, maka di Kepolisian juga terdapat Polsek hingga Babinkamtibmas, dan di TNI terdapat Koramil hingga Babinsa,”paparnya.
Karena itu masihnya, komunikasi antar jaringan struktur ini perlu lebih diperkuat lagi, termasuk dengan BMKG dan PMI, agar terbangun sinergi dan koordinasi dalam rangka mempercepat efektivitas antisipasi penanggulangan, pencegahan, dan tindak lanjut penanganan bencana hingga pelosok daerah.
Saat ini, yang perlu dilakukan bersama adalah melakukan pemetaan daerah rawan bencana, menyiapkan sumber daya kebencanaan, membuat arah jalur evakuasi, rumah tampung untuk tempat pengungsian, serta titik kumpul di setiap Desa yang berpotensi banjir, longsor, angin kencang puting beliung, dan lainnya.”Kita harus betul-betul siap siaga sebelum itu semua terjadi, mengingat bencana alam ini akan membawa kesulitan tersendiri bagi masyarakat. Mari kita bersatu bahu-membahu, mengantisipasi datangnya bencana alam,”ajaknya.
Terpisah Kepala BPBD Lampura Nozi Efialis menyatakan, Apel siaga bencana ini dilakukan guna mengantisipasi terjadinya bencana.
Sejauh ini BPBD Lampura tidak hanya sudah mempersiapkan para personil saja yang akan diturunkan ketika terjadi bencana. Namun seluruh peralatan pendukung juga sudah dipersiapkan.”Insyallah semua sudah kita persiapkan baik personil maupun peralatan. Mudah-mudahan La Nina tidak terjadi di Lampura. Untuk perlu adanya kesadaran dari kita semua baik dalam membuang sampah ataupun merawat pohon-pohon besar,”harapnya.(adv).