KOTABUMI – Ribuan umat islam membanjiri Halaman Parkir Stadion Sukung Kotabumi, Jumat(19/11) malam. Kehadiran warga Nahdlatul Ulama(NU) tersebut dalam rangka menghadiri kegiatan shalawatan bersama dalam agenda Malam Cinta Rasul yang digagas Majelis Dzikir dan Shalawat Rijajul Gerakan Pemuda(GP) Anshor Lampura bersama Majelis Pencinta Rasul, dan Majelis Begal Syafa’at.
Sebelum memulai acara diawali dengan sambutan berbagai pihak diantaranya Ketua PC NU Lampura KH Sonhaji Azis, beserta dewan penasehat GP Ansor Lampura Masir Ibrahim, dan dari unsur Pemkab Lampura diwakili Asisten III, Hi. Sofyan.
Tampak pula Habib Abdurahhman Bin Hasan Alhadad sebagai Pimpinan Majelis Pencinta Rosul, Kapten BEgal Syafa’at dari Kota Gajah Lampung Tengah(Lamteng), para Santri, kiyai, dan para nyai se- Lampura.
Ketua Majlis Dzikir dan Sholawat Rijalul Ansor, Mukhlisin, menyampaikan ungkapan terima kasih kepada undangan yang berkenan hadir dalam acara Malam Cinta Rosul yang dihelat dengan melibatkan tiga majelis dengan satu cinta yakni cinta Rasul.
”Dengan komitmen yang sama, maka kita dari tiga majelis mewujudkan satu cinta yakni Cinta Rasul. Wujudnya dengan melantunkan shalawat kepada baginda nabi Muhammad SAW,”kata dia kepada Radar Kotabumi.
Dikatakan, Majelis Dzikir dan Shalawat Rijajul Ansor merupakan bentuk wujud kecintaan Pemuda Ansor kepada Baginda nabi besar Muhammad SAW. Serta sebagai salah satu upaya yang dilakukan untuk melestarikan tradisi amaliah Nahdlatul Ulama(NU) sekaligus sebagai ruh pergerakan GP Ansor.
Dalam acara itu Ketua PC GP Ansor Lampura Hidrikal Mukroh memakaikan jaket kebesaran Barisan Ansor Serba Guna(BANSER) Kepada Habib Abdurahman Bin Hasan Alhadad. ”Ini pertanda jika kehadiran Habib Abdurahman sudah menjadi bagian dari keluarga NU khususnya GP Ansor Lampura,”kata dia.
Ikal – sapaan akrab Hendrikal Mukroh – menambahkan, untuk menjadi seorang kader Ansor atau anggota Ansor Banser bukan hanya sekedar mengenakan seragam lengkap saja tapi juga harus memiliki tiga prinsip yakni amaliyah atau ritual ibadah, fiqrah atau cara berfikir, dan haraqah merupakan cara bertindak sesuai dengan prinsip dasar NU.
“Ini sejalan dengan tema kegiatan kita malam ini yakni ‘Satukan Umat dengan Shalawat ’,”pungkasnya.
Pantauan Radar Kotabumi, para hadirin yang mayoritas terdiri dari para santri pondok pesantren, dan masyarakat umum ini melantunkan shalawat nabi.(rls/rid)