Menu

Mode Gelap
Wartawan AJNN Aceh Dilaporkan ke Polisi, Ini Sikap Tegas PJS Perhimpunan Jurnalis Siber Provinsi Lampung Resmi Dibentuk P3K Bakal Tak Diusulkan Lagi Pelajar SDN Handuyangratu Masih Belajar di Eks Balai Desa Disdikbud Persiapkan SDM Dalam Era Pembelajaran Digital

Opini · 10 Apr 2022 19:44 WIB ·

“MENANGKAP PUASA RAMADHAN”


 “MENANGKAP PUASA RAMADHAN” Perbesar

Oleh : Drs. H. Totong Sunardi, MM (Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Lampung Utara)

Assalamualaikum wr.wb

Bulan Ramadhan tahun 1443 H telah hadir dihadapan kita, Bulan yang kedatanganya selalu disambut gembira oleh umat Islam yang benar-benar memahami hikmah dan pahala yang Allah SWT Anugerahkan.

Dalam Q.S Albaqoroh Ayat 183, Allah SWT memanggil dengan panggilan ‘mesra’ bagi orang yang beriman untuk melaksanakan ibadah puasa.Panggilan yang juga Allah perintahkan kepada umat-umat terdahulu dengan satu tujuan yaitu agar menjadi manusia yang bertaqwa.

Manusia yang bertaqwa adalah manusia yang telah berhasil mengelola dirinya menjadi manusia yang selalu menebarkan kebaikan dalam kehidupan. Hal tersebut diperoleh sebagai buah dari kepatuhannya dalam menjalankan perintah Allah SWT dan menjauhi segala larangannya tanpa melihat batas waktu,situasi maupun kondisi (Haisuma Kunta).

Keimanan berkaitan dengan keyakinan seorang hamba kepada Tuhannya, sedangkan ketaqwaan adalah bentuk implementasi dari keimanan seorang hamba kepada Tuhannya.

Allah SWT mengetahui bahwa Orang yang beriman belum tentu bertaqwa, Karenanya Allah SWT mewajibkan kepada orang yang beriman untuk ‘menggembleng’ dirinya selama satu bulan penuh dalam sebuah madrasah Ramadlan.

Kurikulum yang didapatnya adalah tentang bagaimana seorang hamba bisa mengelola hawa nafsunya dengan cara menahan diri (Al-Imsak) dari sesuatu yang menjadi kebutuhan dasar dalam kehidupan seperti makan, minum dan menyalurkan hasrat seksual dalam batas waktu tertentu yaitu dari terbitnya fajar sampai terbenamnya matahari.

Menahan diri (Al-Imsak) ternyata bukan cuma berkaitan dengan kebutuhan hidup dasar di atas saja, akan tetapi berkaitan dengan keamanan dan kenyamanan dalam kehidupan sosial. Karena nya orang yang berpuasa, belum tentu dia mendapatkan Pahala Puasa bila dia melakukan ketidaknyamanan di lingkungan sosialnya.

Dalam Sebuah Hadis yang diriwayatkan oleh Ad-Dailami Nabi bersabda Yang Artinya: “Lima hal yang bisa membatalkan pahala orang berpuasa: membicarakan orang lain, mengadu domba, berbohong, melihat dengan syahwat, dan sumpah palsu”.

Menahan diri inilah substansi pesan Ramadhan. semoga Ramadhan tahun ini kita bisa menjalankan ibadah puasa dengan kualitas terbaik dan mengambil pesan yang terkandung di dalam nya untuk menapaki sebelas bulan selanjutnya. (**)

Artikel ini telah dibaca 14 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Insiden Doorstop Jambi: Humas Seharusnya Jadi Mitra, Bukan Penghalang

13 September 2025 - 16:27 WIB

MERDEKA! 80 Tahun Indonesia Merdeka, Bagaimana dengan Kemerdekaan Pers Kita?

17 Agustus 2025 - 12:22 WIB

Menjaga Marwah Jurnalisme: Wartawan Tak Bisa Rangkap Jabatan, Apalagi ASN

30 Juni 2025 - 15:21 WIB

Penyelundupan Timah dan Premanisme Tambang: Gagalnya Aparat, Lemahnya Negara Hukum

31 Mei 2025 - 19:58 WIB

Calon Independen, Ancaman atau Harapan Baru Demokrasi Lokal? (Opini)

24 April 2025 - 18:05 WIB

Pemred “Bau Kencur”, Ancaman terhadap Kredibilitas Media

17 Maret 2025 - 13:52 WIB

Trending di Opini