Oleh : Joni Saputra (Wakil Ketua III DPRD Lampung Utara)
Assalammualaikum wr.wb
Kewajiban menjalankan puasa Ramadan tertulis dalam kitab suci Alquran surah Al Baqarah dalam tiga ayat yang tertulis berurutan. Yaitu pada surah Al Baqarah ayat 183, 184, 185, dan ayat 187.
Pada ayat 183 surah Al Baqarah, Allah SWT mewajibkan bagi orang-orang yang beriman kepada-Nya untuk menjalankan puasa Ramadan.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (QS. Al Baqarah: 183)
Pada ayat 184 surah Al Baqarah, Allah SWT menjelaskan bagaimana kewajiban puasa Ramadan ini bisa ditangguhkan bagi orang yang sakit. Namun orang itu diwajibkan menggantinya di hari lain.
اَيَّامًا مَّعْدُوْدٰتٍۗ فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَّرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَ ۗ وَعَلَى الَّذِيْنَ يُطِيْقُوْنَهٗ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِيْنٍۗ فَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًا فَهُوَ خَيْرٌ لَّهٗ ۗ وَاَنْ تَصُوْمُوْا خَيْرٌ لَّكُمْ اِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ
“(Yaitu) beberapa hari tertentu. Maka barangsiapa di antara kamu sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), maka (wajib mengganti) sebanyak hari (yang dia tidak berpuasa itu) pada hari-hari yang lain. Dan bagi orang yang berat menjalankannya, wajib membayar fidyah, yaitu memberi makan seorang miskin. Tetapi barangsiapa dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itu lebih baik baginya, dan puasamu itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.” (QS. Al Baqarah: 184)
Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam mengatakan hikmah dan manfaat yang dapat manusia peroleh bagi yang menjalankan ibadah puasa. Bukan hanya sebagai bentuk ibadah kepada Allah, namun juga dapat dirasakan manfaatnya bagi yang menjalankan. Sebagaimana disampaikan dalam hadis sebagai berikut ini :
Setiap amal anak Adam akan dilipat gandakan, satu kebaikan menjadi sepuluh hingga tujuh ratus kebaikan sekehendak Allah, Allah berfirman, Kecuali puasa, puasa adalah untuk-Ku dan Aku yang akan membalasnya, ia tinggalkan makan dan minumnya karena Aku.
Orang yang berpuasa itu mempunyai dua kebahagiaan, satu kebahagiaan ketika tiba waktu berbuka, dan satu kebahagiaan lagi ketika berjumpa dengan Rabbnya. Dan sungguh, bau mulut orang yang berpuasa di sisi Allah lebih harum dari bau minyak kesturi. ” (HR Ibnu Majah)
Ada banyak hikmah yang dapat dipetik dari berpuasa dibulan ramadhan. Diantaranya melatih diri melawan hawa nafsu. Sebab puasa yang dilaksanakan dari subuh hingga adzan magrib berkumandang tentu bukan hal mudah jika kita tidak terbiasa menahan diri. Larangan saat berpuasa seperti makan dan berhubungan suami istri tentu mengajarkan agar manusia dapat mengelola emosi dan dorongan hawa nafsunya, tentu saja bukan untuk dihilangkan namun dapat dikelola dengan baik agar dapat mencapai tujuan hidup menurut islam, dan tujuan penciptaan manusia.
Kemudian mengajarkan untuk hidup sederhana. Dengan berpuasa kita pun juga dapat melatih untuk hidup sederhana. Ketika berpuasa kita tidak banyak untuk membeli makanan atau minuman, dan menahan diri dari segala hal duniawi. Hal ini juga sekaligus mengajarkan kita untuk hidup berempati sosial pada lingkungan sekitar yang mungkin hidupnya lebih kurang beruntung dari kita.
Berpuasan juga dapat menjaga kesehatan. Karena dengan berpuasa tubuh lebih terjaga dan dapat melakukan detoksifikasi atau pengeluaran racun dalam tubuh. Hal ini tentu saja dapat membuat tubuh kita lebih fit dan sehat. Hal ini karena tubuh kita beristirahat dari segala macam makanan atau minuman yang tidak sehat serta dibatasi agar tidak banyak makan berlebihan. Bahkan, para pakar kesehatan banyak merekomendasikan orang-orang yang sedang mengalami penyakit tertentu untuk melakukan puasa.
Selain itu, berpuasa juga dapat melatih diri membiasakan istiqomah beribadah. Dimana jika puasa dilakukan terus menerus maka hal ini akan menambah keistiqomah kita dalam beribadah dan juga melaksanakan perintah-perintah Allah lainnya. Wallahualam bisawab (**)
Wassalamualaikum wr.wb