KOTABUMI – Seorang oknum anggota TNI AD diduga gadungan terlibat cekcok dengan Satuan Pengamanan(Satpam) Stasiun Kereta Api Kotabumi. Awal cekcok dengan Satpam, saat lelaki yang mengenakan baju TNI – AD itu, hendak memasuki stasiun Kereta Api Kotabumi. Saat itu anggota Satpam menanyakan kedatangan oknum tersebut dan diketahui dia hendak ke Palembang – Sumatra Selatan(Sumsel) untuk berobat.
Namun saat diminta menunjukan identitas diri, hanya dapat menunjukan KTP(Kartu Tanda Penduduk) dan Kartu Keluarga(KK) saja. Saat ditanyakan KTA yang bersangkutan malah marah – marah, dan terpaksa diamankan anggota Polsuska yang kebetulan bertugas di Stasiun setempat, sekitar pukul 09.00 WIB, Senin(1/8).
“Saat itu, seorang makek(pakai) baju TNI, tiba –tiba masuk nerobos boarding pass, (sambil) marah –marah. Terus ditegur sama petugas kami, ditanyakan KTP malah bentak –bentak sambil marah –marah. Kemudian, diamankan Polsus, kemudian pingsan,”ujar Kepala Stasiun Kotabumi, Bayu Prayitno, di Ruangan kerjanya.
Kemudian, lanjut Bayu – sapaan akrabnya – oknum tersebut dibawa ke Rumah Sakit Daerah(RSD) Mayjend. HM. Ryacudu Kotabumi, untuk menjalani perawatan lebih lanjut oleh tim medis.
”Setelah menjalani pemeriksaan tim medis kami, denyut nadinya lemah dan terpaksa dibawa ke rumah sakit,”katanya sambil menyebut oknum tersebut tak mengeluarkan senjata dan sebagainya.
“Hanya marah dan bentak – bentak saja,” sambungnya seraya menyebut pihaknya kini telah menyerahkan oknum pengguna atribut TNI itu kepada pihak yang berwajib.
Mendapat informasi tersebut, anggota Bintara Pembina Desa(Babinsa) Sinarjaya Kecamatan Tanjungraja Serda Hariazi langsung mendatangi oknum pengguna pakaian TNI AD itu di Ruang IGD RSD Mayjend. HM. Ryacudu Kotabumi.
Kedatangan anggota Babinsa itu, didampingi oleh dua orang anggota Polisi Militer(POM) dan langsung mengenali oknum tersebut. Karenanya, Serda Hariazi memastikan jika itu bukan anggota TNI, melainkan warga sipil yang berprofesi sebagai buruh tani perkebunan di desa binaanya.
“Dia bukan anggota TNI, tapi warga sipil di desa binaan kami yakni Desa Sinarjaya Kecamatan Tanjungraja Kabupaten Lampung Utara,”tegasnya.
Berdasarkan keterangan oknum tersebut, yang bersangkutan hendak ke Palembang – Sumatra Selatan(Sumsel) untuk berobat karena sakit.
”Saat dia ngasih KTP dan KK sama Polsuska nggak boleh masuk. Karena tidak boleh masuk, dia ngamuk di stasiun,”katanya.
Lebih lanjut Serda Hariazi menjelaskan, berdasarkan informasi yang diterimanya dari Kepala Desa Sinarjaya, jika yang bersangkutan pernah berobat ke Bandung.”Berobat ke Bandung, masalah kejiwaan,”kata dia.
Untuk keseharian warga sipil pengguna pakaian TNI itu, lanjut Hariazi, bekerja sebagai petani, mencangkul menggarap sawah.”Memang dia sering kambuh – kambuhan(mentalnya, Red),”singkat dia.
Diketahui, dari identitas KTP pria yang mengaku sebagai anggota TNI itu bernama Suryanto, warga Desa Sinarjaya Kecamatan Tanjungraja. Sedangkan, status pekerjaan oknum tersebut sebagai buruh tani perkebunan.
Berdasarkan informasi yang dihimpun pria tersebut mengaku baru tiba dari Batalyon Inf Para Rider 328, Cilodong, Kota Depok, Jawa Barat(Jabar) dan bermaksud pulang dengan menumpang Kereta Api di Stasiun Kotabumi menuju Palembang Sumatra Selatan(Sumsel).
Sementara itu Komandan(Dan) Unit) Letda Inf. Usman mewakili Pasi Intel Kodim 0412/LU, Kapt. Inf. Suroto mengatakan bahwa pria tersebut merupakan TNI gadungan.
” Saya pastikan itu gadungan dan diduga(mengalami) stress. Berdasarkan hasil pemeriksaan pria tersebut dibawah pengaruh alkohol,” kata Letda. Inf. Usman.
Dia menegaskan, oknum TNI gadungan itu juga diketahui dari seragam loreng yang dikenakan tidak dilengkapi dengan atribut kepangkatan.
” Setelah kita cek ternyata pria tersebut seorang petani di wilayah Desa Tanjungraja. Saat ini kami dari Kodim 0412/LU melakukan koordinasi dengan POM dan Polres Lampura untuk menindaklanjutinya secara hukum,” pungkasnya.(rid)