KOTABUMI-World Health Organization(WHO) menetapkan cacar monyet (monkeypox) sebagai darurat kesehatan secara global. Beberapa negara telah melaporkan kasus dan terus mengalami peningkatan. Kasus terbanyak terjadi di Negara Amerika Serikat(AS).
Kementerian Kesehatan menyampaikan belum ada kasus cacar monyet di Indonesia. Meski dilaporkan banyak suspek sejak bulan Juni 2022 lalu, penyakit yang ditularkan oleh gigitan hewan seperti monyet, tupai tikus dan sebagainya itu tidak korban manusia yang positif terinfeksi.
Untuk itu, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan terus melakukan sosialisasi terkait penanganan dan pencegahan penyakit cacar monyet bila sampai terjadi di wilayah Indonesia.
“Di tempat kita khususnya Kabupaten Lampung Utara(Lampura) memang belum ada kasus Cacar Monyet. Namun kita tidak boleh terlena, kita harus antisipasi, jangan sampai malah seperti kasus Covi-19. Untuk itu, kita minta seluruh Puskesmas untuk mensosialisasikan antisipasi pencegahan sejak dini,”himbau Plt. Kepala Dinas Kesehatan(Kadiskes) Lampura dr. Hj. Maya Natalia Manan, Minggu (21/8).
Untuk penyakit cacar monyet, lanjut Maya, biasanya korban akan merasakan demam, sakit kepala hebat, Limfadenopati(pembengkakan kelenjar getah bening), sakit punggung, nyeri otot dan lemas parah(asthenia).
Virus yang berasal dari hewan ini dapat memasuki tubuh manusia melalui luka terbuka di kulit, saluran pernapasan, selaput lendir dan mukosa(air liur).
Untuk itu cara mencegahnya masyarakat harus menghindari kontak dengan hewan yang dapat menjadi reservoir virus (termasuk hewan yang sakit, atau yang ditemukan mati di lokus cacar monyet terjadi). Hindari kontak dengan bahan apa pun, yang pernah bersentuhan dengan hewan yang sakit.
Pisahkan pasien yang terinfeksi dari orang lain yang mungkin berisiko terinfeksi. Lakukan cuci tangan yang baik dan benar setelah kontak dengan hewan atau manusia yang terinfeksi.
Kemudian, senantiasa menggunakan alat pelindung diri(APD) saat merawat pasien yang terinfeksi dan memasak daging dengan benar dan matang.
“Jika ada masyarakat yang sakit dan tanda-tanda ke arah ini segera datang ke Puskesmas untuk mendapatkan pertolongan,”himbaunya.
Dirinya juga berpesan kepada Masyarakat Lampura untuk terus menjaga perilaku hidup bersih dan sehat. Jika ada gejala-gejala seperti cacar air dan ada pembengkakkan didaerah ketiak atau selangkangan segera datang ke puskesmas terdekat untuk mendapatkan pengobatan.
“Jangan tunggu sampai melebar dan menularkan orang lain. Jika sudah ada tanda seperti ini segera datang ke faskes(fasilitas kesehatan) terdekat. Lebih baik mencegah dari pada mengobati, ” pesannya.(ria/rid)