KOTABUMI – Diterpa isu maraknya aksi penculikan terhadap anak yang terjadi di wilayah Kabupaten Lampung Utara(Lampura), mendapat tanggapan serius dari ketua DPRD Lampura Wansori, S.H.
Wansori meminta para orang tua/wali murid, para guru dan seluruh lapisan masyarakat untuk dapat peka terhadap peristiwa yang terjadi disekitar, dan selalu menjaga buah hatinya agar tidak menjadi korban penculikan.
“Segera lakukan langkah – langkah hukum jika terjadi peristiwa atau percobaan penculikan itu. Lapor ke aparat setempat, agar dapat segera ditindaklanjuti,”tegasnya.
Lebih lanjut dia merasa sangat miris dengan maraknya aksi percobaan penculikan itu, dan pihaknya akan segera berkoordinasi dengan pihak kepolisian agar persoalan penculikan anak tak lagi terdengar di masa mendatang dan tak menimbulkan keresahan di masyarakat.
“Kami akan berkoordinasi dengan aparat penegak hukum agar dapat lebih meningkatkan patroli rutin di tengah masyarakat,” kata Wansori.
Ia mengatakan, patroli rutin dapat menjadi salah satu solusi untuk mengatasi persoalan ini. Paling tidak dengan kehadiran pihak kepolisian di tengah masyarakat, keresahan akibat persoalan tersebut menjadi berkurang.
Sementara Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan(Disdikbud) Lampura Hi. Mat Soleh meminta para guru untuk lebih memperhatikan kondisi murid mereka usai pulang sekolah. Para murid hendaknya tidak diperkenankan pulang ke rumah tanpa ada keluarga mereka yang menjemputnya. Yang menjemput mereka pun tak boleh sembarangan. Penjemputnya harus berasal dari anggota keluarga yang telah dikenal pihak sekolah.
”Tapi, jauh hari sebelum kejadian ini terjadi, kami sudah minta pihak sekolah untuk memiliki grup WhatsApp yang berisikan wali murid dan mereka juga diminta untuk memiliki nomor ponsel aparat penegak hukum supaya memudahkan hubungan saat terjadi hal yang tak diinginkan,” jelasnya.
Dari informasi yang di dapat pada, Senin 22 Agustus 2022, aksi percobaan penculikan itu terjadi di Jalan Lintas Sumatra(Jalinsum), Kampung Banjar Ratu, Kecamatan Way Pengubuan, Kabupaten Lampung Tengah(Lamteng).
Peristiwa percobaan penculikan itu dialami salah seorang siswi kelas 6 SD berinisial IN(10) warga Banjar Ratu, Kecamatan Way Pengubuan, Lampung Tengah.
Ketika itu, korban pulang sekolah dengan berjalan kaki sendirian, dan tidak ada teman dengan jarak rumah dengan sekolahnya lebih kurang satu kilometer. Kemudian, datang mobil minibus warna hitam, lalu salah seorang pelaku turun mengajak korban naik ke dalam mobil dengan upaya sebanyak tiga kali dengan jarak sekitar lima meter.
Ajakan itu ditolak korban, kemudian salah satu pelaku memaksanya, dan korban pun kabur melarikan diri ke halaman rumah paman korban, setelah itu kendaraan tersebut kabur.
Peristiwa percobaan itu juga dialami salah seorang siswi berinisial MR(11), asal Desa Sidorahayu, Kecamatan Abung Semuli, Kabupaten Lampung Utara.
Dengan kronologis kejadian hamper mirip, pada hari Selasa 23 Agustus 2022 sekira pukul 19.30 WIB korban pulang dari mengaji dan pulang ke rumahnya di sampai di rumah melihat rumahnya dalam keadaam tertutup kemudian korban mencari orang tuanya di rumah kerabatnya yang berbeda Dusun, ya itu di Dusun Banjarlaksana, Desa Banjar Ratu, Kecamatan Way Pengubuan, yang keberadaan desa tersebut berbatasan dengan Desa Sidorahayu, Kecamatan Abung Semuli Kabupaten Lampung Utara.
Setelah sampai jembatan perbatasan antara Desa Sidorahayu dan Desa Banjar Ratu korban melihat mobil warna hitam dari arah Dusun Banjarlaksana, Desa Banjar Ratu menuju Desa Sidorahayu.
Kemudian pintu samping mobil tersebut dibuka. Lalu, tangan korban ditarik pelaku yang menggunakan pakaian serba hitam dan menggunakan cadar. Setelah itu korban melakukan perlawanan dengan cara mengigit tangan pelaku dan melarikan diri ke rumah rekan orang tuanya.
Setelah itu paman korban yakni Boyatin, menelpon orang tua korban dan melaporkan ke Kades Sidorahayu dan dilanjutkan dengan pencarian warga terhadap mobil pelaku.(rid)