KOTABUMI –Agaknya soal hutang dan deposit anggaran, menjadi pos penting bagi masyakarat Lampung Utara(Lampura) yang peduli dengan kondisi terkini. Ade Chandra(32) seorang pemuda desa Kinciran Kecamatan Abung Tengah, Kabupaten Lampung Utara(Lampura) mencoba menguak berbagai persoalan yang terjadi di Lampura. Isu hutang dan defisit anggaran menjadi topik utama pembicaraannya.
Bahkan aksi nekat pemuda ini, terlihat Senin(29/8), melakukan aksi yang membuat orang lain melihatnya garuk-garuk kepala mesti tak gatal. Kali ini, dia kembali datang ke kantor Pemkab Lampura dengan memberikan suntikan dana secara sukarela, untuk membantu Pemkab dengan nilai yang luar biasa. Total dana yang diberikan Ade sebesar Rp2 Ribu, jika di mata uang dollar AS saat ini mencapai 0,13 USD.
Aksi Ade ini sontak membuat para pegawai yang ada di Kantor Pemkab Lampura geger. Terpantau, ratusan pasang mata tak berkedip ketika Ade melangkahkan kaki di Halaman Pemkab Lampura, dengan membentangkan kertas karton putih yang bertuliskan sejumlah masalah Pemkab Lampura yang juga ditempelkan uang sebesar Rp2 ribu.
Saat dikonfirmasi, Ade mengatakan, dana yang ia berikan pada Pemkab Lampura itu merupakan bentuk kepeduliannya terhadap Pemkab setempat yang kini mengalami defisit anggaran dan terlilit hutang yang berbunga.
Selain permasalahan defisit anggaran dan lilitan hutang yang kini melanda Pemkab Lampura, lanjut Ade, dia merasa miris ketika tahu banyak pajak kendaraan dinas yang hingga kini belum terbayarkan, serta banyaknya temuan BPK di sejumlah OPD yang ada di Pemkab Lampura.
” Semoga dana ini dapat membantu Pemkab Lampura untuk keluar dari sejumlah masalah yang terjadi, jangan dilihat nilainya, lihat niatnya,” ungkap Ade, Senin(29/8) siang.
Dilokasi sejumlah pejabat tinggi Pemkab Lampura enggan menerima dana tersebut. Alhasil dana bantuan tersebut ditempelkan di pintu masuk kantor Pemkab Lampura.
Diketahui, Ade kerap membuat publik terperangah ulah aksinya. Sebelumnya, pada Senin(22/8), Ade juga sempat memberikan piagam penghargaan untuk Bupati Lampura, Hi. Budi Utomo, dengan sejumlah kategori.
Kategori itu yakni Budi Utomo bupati yang bersih dari Korupsi dan Gratifikasi, bupati terbaik dalam tata kelola pemerintahan se-Indonesia, amanah dalam menjalankan visi-misi, bupati yang menjadi contoh kedisiplinan seluruh ASN dan bupati yang tidak memanfaatkan jabatan untuk kepentingan pribadi, anak dan menantu.
Piagam penghargaan itu diberikan usai Pemkab Lampura menempati urutan terakhir dalam hal penyelenggaraan pemerintah daerah diwilayah provinsi Lampung pada tahun 2021 oleh Ditjen Otda Kemendagri. (rid)