KOTABUMI—Tokoh masyarakat, Fauzi Hasan, sekaligus sesepuh Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dalam mendorong kader dapat lebih memanfaatkan waktu dalam menempa dan mengisi diri. Sebab menurutnya dewasa ini terdapat pergeseran nilai atau orientasi terhadap proses pengkaderan didalam organisasi kemahasiswaan.
Organisasi kemahasiswaan diharapkan dapat membangun diri hingga dapat mengaplikasikan dalam kehidupan nyata setelah menempuh pendidikan tinggi. Sebab, mantan Wabup Tubaba periode 2017 – 2022 menilai saat ini mulai mengalami pergeseran. Yaitu politik praktis, sehingga tidak ada tongkat estafet kepemimpinan mengisi kekosongan disegala bidang.
“Organisasi kemahasiswaan didorong dapat berperan aktif dalam segi kehidupan masyarakat sesuai kehalian dan bidangnya masing – masing. Dengan cara sederhana, semisal dilaksanakan pada hari ini sehingga tecetus ide, pemikiran berguna dalam fase kehidupan setelah alumni. Seperti masalah rezeki misalnya,” ujarnya disela- sela kegiatan temu kangen sekaligus ramah tamah alumni dan kader PMII Lampura di kediamannya dibilangan Jalan Kapten Mustofa, Tanjung Harapan, Kecamatan Kotabumi Selatan, Kamis, (22/9).
Namun, terkadang dalam perjalanannya sering menjadi kendala. Seperti masalah dana atau pembiayaan misalnya, macam acara diskusi sampai kepada silaturahmi.
Namun, dia mengingatkan bahwasanya mereka (kader) yang saat ini menduduki posisi penting banyak berasal dari kalangan menengah kebawah. Namun, tetap dapat mengikuti segala proses pendewasaan dalam wadah organisasi.
“Uang adalah masalah klasik dalam menggerakkan wadah organisasi, sepi misalnya kemahasiswaan. Tapi tadi, itu ada solusinya tergantung bagaimana memupuk kebersamaan hingga dapat terwujudnya kegiatan yang mengisi diri. Seperti dengan cara sum -suman misalnya, namun tetap dapat menjalankan kegiatan,” terangnya.
“Ini ada anekdok yang mungkin sering kita dengar, ada seseorang ingin merubah dunia namun tidak bisa lantas memperkecilnya menjadi negara. Masih tidak dapat, lantas menurunkannya kembali kepada provinsi, kabupaten, kelurahan, lingkungan, sampai kepada keluarga masih tak bisa. Dia baru sadar, harus diawali dengan merubah diri namun waktu habis karena maut menghampiri,” pungkasnya.
Disisi lain, Ketua Majelis Pembina Cabang (Mabincab) PMII Lampura, Anom Sauni menambahkan bahwasanya masa berorganisasi pada tingkat pendidikan mahasiswa harus diisi dengan berbagai kegiatan dapat membangun diri. Seperti misalnya diskusi, guna membangun kecerdasan emosional dalam mengarungi kehidupan kedepannya.
“Harapan kita kader kedepan itu dapat lebih termotivasi membangun diri, khususnya pada masa mahasiswa. Seperti pelatihan kepemimpinan, jurnalistik dan lainnya juga dengan diskusi. Sehingga dapat mengisi pos – pos kepemimpinan kedepan, karena itu adalah modal penting mengarungi kehidupan nyata,” pungkasnya. (rid)