BLAMBANGANPAGAR – Saripudin seorang pemuda mantan TKI Malaysia, diringkus polisi dengan dugaan membunuh ibu kandungnya Maybah, hanya karena tidak diberi uang untuk membeli rokok. Hal ini diketahui dari informasi dari masyarakat setempat.
Sarjani, salah seorang kerabat mereka, mengatakan pria berusia 30 tahun itu awalnya dikenal sebagai pemuda baik di Dusun Talang Seluai. Namun jiwanya sedikit terganggu setelah pulang dari Malaysia, dan tidak menjadi TKI lagi. Diketahui peristiwa itu terjadi di Dusun Talang Seluai, Tanjung Iman, Kecamatan Blambangan Pagar, Lampung Utara, pukul 06.00, Minggu(9/10).
Mewakili Kapolres Lampung Utara AKBP Kurniawan Ismail, Kasi Humas AKP Zulkarnain membenarkan hal tersebut. Pria pembunuh ibunya kini dalam pemeriksaan di Satreskrim. Sedangkan ibunya sudah dimakamkan keluarga dan kerabat.
Dia menyebut pria terduga pelaku pembunuh ibunya itu berusia 30 tahun. Sedangkan ibunya sudah berumur 58 tahun. Suaminya Sulaiman sudah lama meninggal. Mereka tinggal satu rumah di Dusun Talang Seluai, Desa Tanjung Iman, Kecamatan Blambangan Pagar. Sedangkan dua anaknya yang lain sudah tinggal di rumah masing-masing.
Petugas Polsek dan warga juga segera mengejar mantan TKI Malaysia tersebut karena masih berada di daerah sekitar. Firasat mereka benar. Mereka menaklukkannya ramai-ramai pada pukul 07.00 WIB, dan membawanya ke Mapolsek Abung Selatan, untuk selanjutnya dipindahkan ke Polres Lampung Utara.
Kasi Humas Polres Lampung Utara AKP Zulkarnain juga mengatakan pihaknya belum dapat memastikan motif pembunuhan itu karena masih dilakukan penyidikan terkait kejiwaan warga Dusun Talang Seluai itu. Meski begitu, untuk sementara terduga pelaku pembunuhan itu, masih dapat berkomunikasi baik.
Supriyadi, kerabat yang pertama mengetahui peristiwa, mengatakan ia berencana mengajak Saripudin menanam jagung di salah satu kebun petani. Saat memanggil melalui pintu depan tidak ada yang menyaut, kemudian saksi masuk melalui pintu belakang yang tak terkunci. Saat di ruang tengah rumah korban, saksi menemukan sesuatu yang tertutup kain dan tampak banyak darah mengalir.
Melihat ada darah mengalir, Supriyadi ketakutan. Ia melapor kepada keluarga dan mereka sama-sama membereskan jasad Mayba, wanita yang sudah berusia 58 tahun itu.(rls/rid)