KOTABUMI-Untuk mengecek sudah sejauh mana penerapan Kurikulum merdeka(Kumer) di setiap sekolah yang menggunakan, Kabid Pembinaan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Yudhi Bachtiar mewakili Kepala Dinas Pendidikan H. Sukatno mengajak Para Kepala Sekolah untuk berkoordinasi melalui Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS).”Kegiatan ini untuk koordinasi tentang bagaimana penerapan pembelajaran di sekolah yang melaksanakan Kumer.
Karena sejauh ini sekolah-sekolah belum bgitu paham bagaimana mengoperasionalkan Lumer. Untuk itu para Kepsek kita ajak koordinasi bersama,”ucap Yudhi, Kamis(27/6).
Kumer sendiri lanjut Yudhi, banyak memberikan kenyamanan bagi para siswa.
Muali dari Pembelajaran yang menyenangkan, siswa semakin aktif dan kreatif dalam proses pembelajaran, sesuai dengan tantangan zaman.
Kemudian Pembelajaran siswa tidak hanya tatap muka (intrakurikuler) saja, tetapi juga ada 20 hingga 30 persen jam pelajaran anak-anak, belajar diluar kelas (kokurikuler).”Dari 114 SMP yang melaksanakan Kumer di Dapodik yakni 17 sekolah kategori mandiri belajar (masih K.13), 65 sekolah kumer kategori mandiri berubah, dan empat sekolah kategori mandiri berbagi (termasuk dua sekolah penggerak),”paparnya.
Untuk sekolah yang belum menerapkan Kumer tambah Yudhi, masih menggunakan Kurikulum 13(K13).
Sekolah yang belum itu rata-rata belum siap, msh mau belajar, karena memang gak gampang penerapannya. program nasional Kumer ini targetnya tahun depan semua sekolah sudah menggunakannya.
Kalau program nasional tidak berubah, tahun pelajaran 2024/2025 semua sekolah harus kumer,”pungakasnnya.(ria)