KOTABUMI-Ditengah sulitnya Perekonomian Masyarakat Lampung Utara (Lampura) saat ini, berbagai kebutuhan Pokok terus mengalami pelonjakan harga.
Tidak hanya harga beras yang tak kunjung turun saat ini, harga Cabai pun ikut melonjak tinggi hingga di harga Rp 80 Ribu perkilogram (kg).”Luar biasa bener MB sekarang ini, harga Cabai hari ini(Senin 30/10) aja tembus Rp 80 Ribu perkg. Kami ini pedagang kecil mau di jual berapa lagi ke pelanggan kalau harga modalnya segitu. Mana sekarang ini dagang sepi, di tambah harga naik, mau jadi apa kami ini,”keluh War salah satu pedagang sayuran keliling, Senin(30/10).
Terpisah Ketua Perhiptani Kabupaten Lampura H. Sofyan meminta kepada Intansi terkait untuk bergerak cepat dalam menanggapi persoalan tingginya harga cabai saat ini.
Dinas Intansi terkait harus turun ke bawah melihat stok cabai apakah masih banyak di pasaran ataukah sudah mulai langka yang menyebabkan harganya sangat tinggi.”Kita harapkan Dinas-dinas terkait bisa turun dan melihat kondisi di bawah. Apakah ada permainan di bawah, ataukah memang benar-benar langka. Cari tau apa penyebab kenaikannya dan segera cari mana daerah penghasil cabai terbesar untuk mencari suplai,”kata Sofyan.
Jika dilihat di Kabupaten Lampura masih Sofyan, hasil Cabai dari Petani di Lampura memang sudah sangat menurun.
Bagaimana tidak, saat terkena dampak El-nino pohon-pohon cabai di kebun Petani menghasilkan buah yang tidak produktif.
Jika hanya mengandalkan dari Kabupaten Lampura saja tentu sudah habis dan tidak sama sekali maksimal.
Karena di Kabupaten Lampura Daerah penghasil Cabai terbesar ada di Abung Selatan, Abung Semuli, Abung Timur dan Kecamatan Kotabumi.”Kita sudah coba untuk mempertahankan hasil Produksi dengan cara menyirami tanaman cabai dengan air di irigasi. Namun nyatanya tetap tidak bisa, ditambah lagi air di irigasi-irigasi sudah kering sekarang ini.
Jika prediksi BMKG benar pertengahan bulan November hujan sudah turun, maka petani akan melakukan persiapan tanam. Mudah-mudahan naiknya harga cabai ini tidak lama,”pungkasnya.(ria)