LAMPURA – Sejumlah Pengurus Anak Cabang Muslimat NU Kabupaten Lampung Utara, meminta kepada Pengurus Pusat (PP) Muslimat NU, untuk segera memberhentikan Ketua PC Muslimat NU Lampung Utara(Lampura) Hj. Mispa M.Pdi. Pasalnya, Mispa telah melakukan kebijakan diluar batas organisasi.
“Bahkan dia(Mispa, Red) sudah diluar batas. Tidak menghargai PC NU Lampung Utara lagi. Bahkan melarang Kader Mulimat untuk bergabung dengan kegiatan pengajian lain. Dia juga melarang PAC Muslimat untuk mengikut sertakan NU dalam pengajian Muslimat NU,” tegas perwakilan PAC Sumarti,
Rosmelati, Lisa Matul Hikmah dan Suryani bersama pengurus lainnya saat konprensi pers di salah satu rumah warga di Desa Negara Ratu Lampura, Minggu 21 Januari 2024.
Menurut mereka, Ketua PC Muslimat NU Lampura telah tercemar dalam permainan politik.
“Bahkan saat hendak berangkat ke GBK(Gelora Bung Karno) Jakarta, kami diminta untuk mengumpulkan KTP dan KK untuk mendukung salah satu caleg,” katanya.
Bahkan dia juga, lanjut mereka, memberhentikan secara sepihak ketua PAC yang dianggap tidak sejalan dengan visi misinya.
“Kami yang tidak sejalan denganya juga terancam. Bahkan ada yanv sudah diberhentikan,” kata para perwakilan PAC Muslimat NU tersebut.
Mereka juga menyatakan kekecewaan karena sudah mendata anggota dengan cara mengumpulkan KTP dan KK yang mungkin saja akan disalahgunakan. Namun mereka ditelantarkan saat dijanjikan akan berangkat ke GBK – Jakarta.
“Kami sengaja mendata para anggota Muslimat, untuk berangkat ke GBK di Jakarta. Tapi saat hendak berangkat kendaraan tidak ada, padahal kami sudah mengikuti perintah untuk berkumpul di Masjid terdekat Kecamatan, dan sudah dari subuh kami menunggu. Intinua kami kecewa,”katanya.
Bahkan, mereka menuding jika ada upaya ketua PC Muslimat NU Lampura, akan memisahkan NU dan Muslimat, yang notabene merupakan bagian badan otonom ormas NU.
“Ini dibuktikan, para kader Muslimat dilarang mengikuti pengajian diluar organisasi. Termasuk melibatkan NU dalam pengajian Muslimat. Dalihnya Muslimat harus mandiri, tidak bergantung dengan NU. Padahal Muslimat ini Banom NU,”katanya.
Untuk itu dalam waktu dekat pihaknya akan melayangkan mosi tidak percaya kepada Hj Mispa, S.Ag, M.Pdi, selaku Ketua PC Muslimat NU Lampura dan memintanya untuk mundur dari posisinya saat ini.
Sementara Wakil Ketua PC Nahdlatul Ulama(NU) Lampung Utara (Lampura) Hi Sigian menyerahkan sepenuhnya keputusan kepada PAC Muslimat NU setempat. Menurutnya soal batalnya keberangkatan anggota Muslimat NU dari Lampung Utara ke GBK(Gelora Bung Karno) Jakarta tidak ada kaitannya dengan PC NU setempat.
Dia juga menilai kepengurusan PC Muslimat NU Lampura sudah keluar dari tujuan didirikan organisasi yang bernaung dibawah ormas islam NU tersebut.
“Bahkan menjelang pemilu 2024, para kader Muslimat NU diminta mengumpulkan KTP dan dokumen lainnya, untuk pemenangkan celag – caleg tertentu,”katanya.
Sementara sebagai ormas keislaman, Muslimat NU harus berkonsentrasi mempersatukan umat. Harus merangkul bukan memukul.
“Harusnya Muslimat NU merangkul semua pihak dalam rangka menguatkan NU ditingkatan ibu-ibu pengajian. Ini malahan berbeda. Bahkan, pernah menerbitkan SP(Surat Peringatan) kepada PAC, yang berpotensi memicu konflik secara internal,” imbuhnya.
Sementara Ketua PC Muslimat NU Lampura, saat dihubungi via ponselnya di nomor 08521458XXXX sekira pukul 17.15 WIB dalam kondisi non aktif, pesan yang dikirim via WhatsApp juga tidak dibalas. (red)