KOTABUMI-Malang sungguh melihat Kabupaten tertua di Provinsi Lampung yang kian hari kian terpuruk.
Hal ini dibuktikan hanya untuk mendandani(Make Up) anak-anak Paskibraka yang sudah berjuang susah payah dan ingin memberikan penampilan terbaik untuk Kabupaten Lampung Utara(Lampura) justru harus menanggung sendiri biaya Make Up mereka.
Hal ini terungkap setelah salah satu orang tua siswa yang menjadi Anggota Paskibraka tahun 2024 usai mengikuti
rapat kunjungan anak diklat di Hotel Cahaya, Kotabumi.”Nggak ada anggaran untuk Make Up anak perempuan. Mereka ini kan anggota Paskibraka, yang mau mengibarkan bendera merah putih untuk Kabupaten Lampura saat 17 Agustus besok. Kok bisa anggarannya nggak ada, semua Kabupaten itu ada anggarannya dan memang di tanggung,”cetus salah satu orang tua siswa yang enggan disebutkan namanya ketika di wawancarai Awak Media.
Hal ini lanjutnya, tentu membuat ia dan orang tua Paskibraka sangat kecewa.
Karena tak hanya biaya Make up yang harus di tanggung, beban orang tua sudah dirasakan saat anaknya akan masuk diklat Paskibraka. Dimana orang tua sibuk mencari peralatan dengan memakan dana lebih dari Rp 2 juta.”Saya sampai jual kambing untuk belia alat-alat anak, bukan sedikit biaya masuk diklat. Sekarang harus menanggung biaya make up sendiri, emang gak ada anggaran apa di kantor Kesbangpol itu,”cetusnya lagi.
Terpisah Kepala Kesbangpol Lampura H. Matsoleh yang membenarkan tidak adanya anggaran make up bagi anak Paskibraka dan untuk make up ditanggung orang tua masing-masing.”Tidak ada anggarannya, jadi biaya orang tuanya masing-masing,”singkatnya saat diwawancarai Awak Media melalui sambungan teleponnya, Jumat(16/8).
Tidak adanya anggaran untuk Make Up Paskibraka Perempuan ini langsung mendapat tanggapan dari
mantan Kepala Dinas Pemuda Olahraga (Dispora) Lampung Utara, Efrizal Arsyad.
Ketika ditanya soal ini, Minak Ef (Sapaan akrab Efrizal Arsyad) tersenyum dan menggelangkan kepalanya.”Aneh kan..? Masa gak ada anggarannya. Jaman saya waktu jadi Kadis, anak-anak itu hanya bawa badan saja masuk diklat. Semua sudah ditanggung panitia, kok ini nyusahin orang tua sampe jual kambing. Kalau begini, mana ada yang akan ikut Paskibraka kedepannya,”sindir Minak Ef.(ria)