KOTABUMI-Proyek pembangunan pintu gerbang Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) HM. Ryacudu Kotabumi Kabupaten Lampung Utara(Lampura) yang dibiayai melalui dana Corporate Social Responsibility (CSR) oleh salah satu perbankan menuai Kritikan Pedas, baik dari elemen mahasiswa dan masyarakat.
Mereka menilai proyek ini tidak memberikan manfaat yang signifikan serta berpendapat bahwa dana CSR tersebut seharusnya dialokasikan untuk kebutuhan yang lebih mendesak di bidang kesehatan.
Terlebih saat ini kondisi RSUD Ryacudu memiliki beragam persoalan, seperti pelayanan serta minimnya sarana dan prasarana.
Mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) cabang Kotabumi menyampaikan keprihatinan.
Seharusnya, mereka menghargai adanya perhatian dari pihak perbankan melalui program CSR tersebut. Namun mereka merasa bahwa dana tersebut seharusnya digunakan untuk hal-hal yang lebih mendasar seperti pengadaan alat kesehatan yang memadai atau peningkatan fasilitas pelayanan.”Saat ini, Rumah Sakit Ryacudu mengalami banyak persoalan yang belum tuntas. Pembangunan pagar tidak akan menyelesaikan masalah mendasar yang dihadapi oleh pasien dan masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan yang baik,”cecar Ketua umum HMI Cabang Kotabumi M. Yosep Alipio, Senin(1/10).
Menurut Yosep, yang dibutuhkan masyarakat saat ini adalah pelayanan kesehatan yang baik.
Jika dibandingkan dengan pembangunan pagar, seharusnya dana CSR ini difokuskan pada peningkatan kualitas layanan rumah sakit dan perbaikan fasilitas yang sudah ada.”Pagar tidak menyelesaikan masalah,”tegas Yosep.
Sementara itu Iwan, salah seorang warga mengungkapkan kekecewaannya atas penggunaan dana CSR untuk proyek yang dianggap kurang prioritas.
Dirinya berpendapat bahwa masalah kesehatan masyarakat, terutama akses terhadap pelayanan medis yang berkualitas, seharusnya menjadi fokus utama.”Saya selaku warga mengapresiasi yang dilakukan pihak perusahaan atau perbankan yang menyalurkan CSR nya. Tapi sayang, pemerintah daerah kurang tepat menempatkannya.
Kalaupun titiknya di RSU Ryacudu, alangkah eloknya ketika untuk peningkatan sarana dan prasarana pelayanan,”keluh Iwan.
Terpisah, Direktur RSUD Ryacudu dr.Aida Subandi saat dikonfirmasi Awak Media melalui Pesan WhatsApp(WA) nya mengakui jika pembangunan gerbang tempatnya bekerja merupakan bantuan dana CSR.”Sumber dana CSR (pembangunan gerbang, Red),”kata dia
Menurutnya, pembangunan itu berdasarkan usulan pihaknya melalui proposal ke Bappeda.”Kami mengajukan proposal ke Bappeda. CSR kan sekarang sudah satu pintu, ke Bappeda semuanya,”pungkas dia.(ria)