KOTABUMI-Tanpa mu apa jadinya aku,, penghargaan setinggi-tingginya patut diberikan kepada Pahlawan Tanpa tanda Jasa yakni seorang “Guru”.
Untuk itu dalam memperingati Hari Ulang Tahun ke 79 PGRI dan Hari Guru Nasional(HGN) diadakan Upacara bersama yang diikuti Ratusan Guru dari seluruh Jenjang Pendidik yang ada di Kabupaten Lampung Utara(Lampura).
Dalam Moment itu Kepala Dinas Pendidikan Lampura Hi. Sukatno yang juga menjabat sebagai Ketua PGRI Lampura akan berupaya untuk terus meningkatkan Pendidikan di Kabupaten Lampura.
Bahkan ia juga akan meningkatkan Kompetensi bagi para Pendidik agar terlahirnya Peserta Didik yang berprestasi.”Dalam momen ini sudah kita sampaikan kita akan Kolaborasi bersama Pak PJ Bupati, Ketua DPRD dan Forkopimda. Kita akan perjuangkan harapan-harapan para Guru seperti apa yang sudah mereka sampaikan kepada kami. Sehingga para Guru tidak lagi cemas saat mengajar,”tutur Sukatno, Senin(30/12).
Dalam Moment Upacara itu juga lanjut Sukatno, diberikan juga Penghargaan berupa Piagam dan Uang pembinaan kepada para Pemenang Lomba GTK Hebat yang dilaksanakan ditingkat Kabupaten, Provinsi hingga Nasional.
Kabupaten Lampura menyabet dua Piagam Penghargaan GTK Hebat ditingkat Nasional.
Tak hanya tingkat Nasional Guru-guru dan Kepala Sekolah dari Kabupaten Lampura juga mendapat Piagam penghargaan ditingkat Provinsi.
Piagam langsung diserahkan oleh PJ Bupatinya Lampura kepada Guru-guru Hebat dari Kabupaten Lampura.”Apa langkah yang harus dirumuskan ke depannya, langkah awal kami telah silaturahmi dan audensi dengan pengurus Kemenag, karena Kemenag
Ada jenjang MAN, MTs dan MI.
Inilah yang tentu kita akan rapatkan apa gagasan yang harus kita susun dan kita bawa untuk kita perjuangkan aspirasi ini, baik di pengurus Kabupaten Hingga Pusat,”paparnya.
Ditempat yang sama PJ. Bupati Lampura Hi. Aswarodi yang juga bertindak sebagai Pembina Upacara mengatakan, pada kesempatan yang baik ini, izinkan ia menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Presiden ke-7 RI Bapak Ir. H. Joko Widodo dan Wakil Presiden Rl ke-7 Bapak KH Makruf Amin atas dipertahankannya Tunjangan Profesi Guru.
Kemudian dikeluarkannya klaster Pendidikan dalam Undang-undang Cipta Kerja, penerimaan 1 juta Guru ASN PPPK, ditetapkannya UU ASN, dan berbagai kebijakan lain yang berpihak pada Guru. PGRI menganugerahkan Penghargaan tertinggi Anugerah Danindra Ekawira Wadista kepada Bapak Ir. H. Joko Widodo Presiden ke-7 RI atas kepemimpinan dan kebijaksanaan dalam memajukan Pendidikan kesejahteraan Guru.
Tidak lupa terima kasih juga disampaikan kepada Pemerintah Republik Indonesia yang telah menghargai perjuangan para pendidik-guru dan dosen, pendidik nonformal, dan tenaga kependidikan dengan menetapkan hari lahir PGRI pada tanggal 25 November sebagai Hari Guru Nasional melalui penetapan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 78 Tabun 1994.”Jangan sekali-kali melupakan sejarah (Jas Merah) begitu ucap Bung Karno. Hari ini, 25 November 2024 kita kembali mengenang sejarah 79 tahun lalu, tepat seratus hari setelah proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, 25 November 1945 PGRI hadir sebagai wadah perjuangan guru, pendidik, dan tenaga kependidikan dalam memperjuangkan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), berperang melawan kebodohan dan keterbelakangan, serta berkhidmat pada negara dalam memajukan Pendidikan Nasional,”ucapnya.
PGRI menaruh harapan besar kepada pemerintahan untuk dapat mempercepat laju peningkatan kualitas pendidikan. Pendidikan yang berkualitas akan terwujud manakala guru sebagai aktor utama pendidikan mendapat perhatian serius dalam hal peningkatan kesejahteraan, peningkatan kompetensi, dan perlindungan hukum bagi guru.”Dalam kesempatan HUT PGRI/HGN yang berbahagia ini, izinkan PGRI mengusulkan dan memohon agar pemerintah bersama DPR menyusun Undang-Undang Perlindungan Guru. UU ini dimaksudkan untuk melindungi dunia pendidikan, melindungi guru, siswa, tenaga kependidikan agar terbebas dari kekerasan,”pungkasnya.(ria)