KOTABUMI-Dinas Perpustakaan dan Kearsipan(Dispursip) Daerah Kabupaten Lampung Utara(Lampura) menggelar Bimbingan Tekhnis(Bimtek) Literasi Informasi bagi
Pustakawan, Guru, dan Penggiat Literasi.
Kegiatan yang digelar di Gedung Pusiban tersebut menghadirkan tiga Narasumber yakni dari Dosen Andi Windah MComn dan mediaSt, Kaprodi Pendidikan Bahasa dan sastra Indonesia Umko Meutia Rachmatia dan Praktisi Literasi Nellawatty Ningsih.
Kegiatan tersebut juga dihadiri langsung oleh Bunda Literasi Kabupaten Lampura
drg. Meri Farida Hamartoni dan Asisten III Drs. Dina Prawitarini M.M., mewakili Bupatinya Lampura Hamartoni Ahadis.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Lampura Dra. Sri Mulyana M.M., menyatakan, tujuan diadakannya Bimtek sendiri yakni untuk meningkatkan keterampilan peserta dalam mencari, mengelola, dan menggunakan informasi secara efektif dan efisien.
Kemudian mempersiapkan pustakawan, guru, dan pegiat literasi dalam menghadapi tantangan perkembangan teknologi informasi yang pesat.”Selain itu juga untuk
meningkatkan kemampuan literasi informasi masyarakat, terutama dalam mengevaluasi dan menggunakan informasi secara efektif,”tutur One panggilan akrab Sri Mulyana, Senin(30/6(.
Selain itu lanjut Sri Mulyana, Bimtek juga dilakukan untuk mengurangi dampak hoaks dan misinformasi dengan meningkatkan kemampuan kritis dalam menilai informasi.
Mempersiapkan generasi muda untuk menjadi warga negara yang aktif dan berdaya dalam masyarakat informasi.
Meningkatkan kemampuan belajar dan pemecahan masalah melalui literasi informasi.”Begitu juga untuk mendorong kemajuan sumber daya manusia yang adaptif dan tangguh di era informasi,”paparnya.
Sementara itu Asisten III Pemkab Lampura Dina Prawitarini mewakili Bupati menuturkan, saat ini Masyarakat hidup dalam dunia yang bergerak sangat cepat yakni hidup di era yang sangat dinamis. Dunia terus bergerak menuju transformasi digital yang begitu cepat. Perubahan teknologi informasi telah membawa dampak besar dalam cara kita belajar, bekerja, dan berinteraksi.
Informasi kini bukan hanya berlimpah, tapi juga datang dari berbagai sumber, baik yang kredibel maupun yang belum tentu benar.”Di tengah kondisi global yang penuh ketidakpastian ini, mulai dari isu geopolitik, perubahan iklim, hingga perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI), kita dituntut untuk mampu memilah dan memilih informasi dengan cerdas dan bijaksana. Oleh karena itu, literasi informasi menjadi kunci untuk membentuk masyarakat yang berpikir kritis, rasional, dan bertanggung jawab terhadap informasi yang dikonsumsi maupun disebarkan,”tuturnya.
Kemampuan literasi informasi ini tambah Dina, bukan lagi sebuah pilihan, melainkan kebutuhan mendasar bagi setiap individu. Untuk itulah, Bimtek Literasi Informasi yang kita laksanakan hari ini bukan hanya penting, tetapi juga strategis, karena menyasar para ujung tombak literasi yaitu para Pustakawan, para Guru, dan para Pegiat Literasi yang selama ini telah menjadi pilar dalam menyebarluaskan pengetahuan dan nilai-nilai keilmuan di masyarakat.
Terlebih bagi Guru, dipandang bahwa peran Guru dalam ekosistem literasi sangatlah penting dan sentral. Guru bukan hanya pengajar, tapi juga fasilitator belajar yang menjadi teladan dalam penggunaan informasi. Guru dituntut tidak hanya memahami materi, tetapi juga mampu menjadi contoh bagaimana menyaring dan menggunakan informasi secara bijak. Mampu membimbing siswa mengenali sumber informasi yang kredibel dan relevan. Mampu menumbuhkan budaya bertanya dan berpikir kritis dalam proses pembelajaran. Dan yang tak kalah penting, mampu menjadi pemantik semangat literasi di lingkungan sekolah dan masyarakat.
Guru yang literat akan melahirkan peserta didik yang literat pula. Inilah investasi kita untuk masa depan. Karena anak-anak yang tumbuh dengan kecakapan informasi akan lebih siap menghadapi perubahan zaman dan menjadi generasi yang tangguh di tengah kompetisi global.
Begitu pula dengan Pustakawan dan pegiat Literasi, saya berharap dari kegiatan ini akan lahir lebih banyak lagi Pustakawan yang inovatif, Guru yang inspiratif, dan Pegiat Literasi yang konsisten membumikan budaya baca dan berpikir kritis di tengah masyarakat.”Mari kita tingkatkan pemahaman tentang pentingnya kemampuan mengenali kebutuhan informasi, serta kemampuan dalam mengelola dan memanfaatkan informasi secara efektif dan efisien,”pungkasnya.(ria)