KOTABUMI – Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Kotabumi mengapresiasi Kapolda Lampung, Irjen Pol Helfi Asegaf dan jajaran Polda yang turun melakukan pengecekan dan pengungkapan langsung adanya dugaan perambahan hutan di Pesisir Barat serta melakukan patroli melalui helikopter beberapa hari lalu.
HMI Cabang Kotabumi juga mengapresiasi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) yang telah menyoroti hutan Lampura pasca terjadinya musibah di Provinsi tetangga, dan hal itu seperti membangunkan kita dari tidur. HMI meminta secara tegas kepada jajaran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Utara untuk bersinergi melakukan pengawasan ketat terhadap kawasan hutan lindung di Kabupaten Lampung Utara.
Desakan ini muncul menyusul kekhawatiran akan kerusakan lingkungan yang semakin masif, berpotensi memicu bencana alam seperti banjir bandang dan tanah longsor di Lampung Utara, seperti apa yang telah terjadi di Aceh, Sumatera Barat, Sumatera Utara dan wilayah lainnya.
Ketua Umum HMI Cabang Kotabumi, M Yosep Alipio menyatakan bahwa menjaga hutan lindung bukan hanya tanggung jawab satu instansi, melainkan tanggung jawab kolektif Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda).
“Langkah cepat dan tepat Pak Kapolda Lampung turun langsung melakukan pengecekan dan pengungkapan dugaan perambahan hutan di Pesisir Barat sangat luar biasa, dan itu sebagaj cerminan bahwa ‘Kemungkinan’ perambahan hutan di Lampura juga bisa terjadi. Kami meminta Pemkab yang juga bersinergi dengan Polres, Kejaksaan, dan Kodim bersama masyarakat untuk tidak lengah dan ketat menjaga atau mengawasi Hutan lindung di Lampung Utara, jika pengawasan lemah maka praktik perusakan hutan akan terjadi,” harap Yosep, Selasa 9 Desember 2025
HMI menilai, keterlibatan aktif Pemkab bersinergi dengan aparat penegak hukum (Kepolisian dan Kejaksaan) sangat krusial untuk menindak oknum pelaku pembalakan liar (illegal logging).
Sementara itu, peran Kodim dan Pemkab sangat dibutuhkan dalam aspek teritorial dan upaya preventif serta reboisasi,”Dinas Kehutanan Provinsi juga harus jujur ini demi Lampung, jangan sampai hutan kita gundul atau beralih fungsi. Jangan sampai kita baru sibuk rapat koordinasi saat bencana sudah terjadi. Sinergitas yang harus kita jalani saat ini,” tegas Yosep
HMI menekankan bahwa kerusakan hutan lindung akan berdampak langsung pada masyarakat, khususnya petani dan warga yang tinggal di bantaran sungai dan kaki pegunungan.
Menjaga hutan lindung kita bukan juga hanya sesaat tapi untuk selamanya.
Oleh karena itu, kehadiran Negara melalui empat institusi tersebut sangat dinantikan,”Ini adalah warning bagi kita semua. HMI berharap Forkopimda segera membentuk tim gabungan atau satgas khusus untuk memastikan hutan lindung kita tetap terjaga, serta kami pun akan turut mengawasi serta mengedukasi masyarakat untuk menjaga hutan kita serta melaporkan jika ada pembalakan liar,” tutupnya Yosep. (***)






