KOTABUMI — 13 Tahun silam, tepatnya 12 Juli 2007, pertamakali Surat Kabar Harian (SKH) Radar Kotabumi, dirilis. Sebuah surat kabar daerah yang merupakan group koran terbesar di Lampung, Radar Lampung. Lahirnya Radar Kotabumi yang wilayah kerjanya disatukan dengan Waykanan itu, beranjak dari derasnya atensi masyarakat yang masuk. Masyarakat khususnya di Kabupaten Lampung Utara (Lampura) dan Waykanan, menginginkan adanya surat kabar daerah. Dimana porsi beritanya, lebih banyak berita-berita dari daerah setempat.
Menjawab itu, Radar Kotabumi hadir ditengah masyarakat. Radar Kotabumi, tampil dengan menyajikan berita-berita aktual dan terpercaya. Akurasi sebuah berita menjadi ciri khas. Tentu disoroti dari berbagai sudut yang ‘luput’ dari perhatian media lain. Dengan bahasa sederhana yang mudah dicerna, berimbang dan tidak tendensius, menjadi ciri lain yang terus dipertahankan.
Inilah yang kemudian menjadikan Radar Kotabumi tetap bertahan. Meskipun perkembangan teknologi menggerus media, hampir diseantero jagad. Radar Kotabumi tetap eksis, dan tetap menjadi koran daerah yang ditunggu pembaca.
Tentu semua itu merupakan kerja keras dari seluruh kru Radar Kotabumi. Tanpa kenal lelah, terus bekerja untuk dapat menyajikan yang terbaik pada publik. Khususnya di Lampura dan Waykanan. Kebersamaan yang dibangun sejak tergabung, menjadikan kru Radar Kotabumi menjadi satu kesatuan. Sebuah keluarga yang hangat dan saling mengisi.
Potret itu tergambar pada peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke -13 Radar Kotabumi, Sabtu (11/7) lalu. Meski tanpa panggung dan hentakan musik, peringatan HUT Radar Kotabumi berjalan khidmat. Seluruh kru Radar Kotabumi, larut dalam prosesi sederhana yang digelar di ruang rapat Kantor Redaksi Radar Kotabumi.
General Manager (GM) Radar Kotabumi, Taufik Wijaya memecah kesunyian dengan memberikan wejangan. Sangat tidak arif, ditengah keprihatinan nasional akibat pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19), merayakan HUT dengan glamour.
Sebagai media yang berperan memberikan edukasi kepada masyarakat, tentu harus dapat memberi contoh. Apalagi yang terpenting, memaknai HUT sebagai sebuah sarana instrospeksi. Apa yang menjadi kekurangan, untuk kemudian dapat diperbaiki pada masa mendatang. Ketika itu merupakan sebuah kesalahan, untuk tidak terulang kembali. Kemudian, melakukan evaluasi atas kinerja, yang disesuaikan dengan situasi kekinian. Sehingga ada terobosan baru untuk dapat lebih maju. Paling tidak selangkah.
Itulah kemudian, peringatan HUT kali ini diisi dengan sharing antar seluruh kru. Pemimpin Redaksi Radar Kotabumi Riduan, memandunya. Tidak hanya soal pekerjaan, soal menyangkut pribadi juga menjadi pembahasan menarik. Seperti masih jomblonya beberapa kru Radar Kotabumi. Seperti Diaz, Pranata Riano dan Reni. Sebuah perbincangan ringan, namun menambah keakraban. Sebagai penutup, GM Radar Kotabumi meniup lilin tanda genap Radar Kotabumi berusia 13 tahun. (red)