KOTABUMI — Posko Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Lampung Utara (Lampura), dibobol maling. Tidak tanggung-tanggung, sebanyak dua Motor, 5 Handhpone, jam tangan dan uang tunai Rp 850 ribu, Raib. Termasuk sepasang sepatu kelengkapan Pakaian Dinas Harian (PDH) anggota Sat Pol PP yang tengah bertugas melakukan penjagaan juga digondol pencuri. Rupanya petugas dimaksud, bersama dua rekannya yang lain, tertidur. Sehingga ketiga petugas jaga dengan leluasa ‘digunduli’ pencuri. Barang berharga milik mereka dapat leluasa dibawa kabur pencuri. Kejadian tersebut baru diketahui sekira pukul 04.30 WIB, Selasa (4/8).
Kejadian tersebut cukup menyita perhatian publik dan ramai diperbincangkan. Pasalnya posko yang berada di gedung Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) Kabupaten Lampura, terdapat petugas jaga. Baik dari satuan Polri, TNI, Satpol-PP, Perhubungan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), maupun Dinas Kesehatan. Sebab sejak pandemi Covid-19, gedung Korpri itu di jadikan Posko Gugus Tugas (kini Satuan Tugas-red) percepatan penanganan Covid-19.
Nyatanya, meskipun banyak petugas keamanan yang melakukan penjagaan di kantor dimaksud, pencuri dapat leluasa menggondol barang-barang dikantor tersebut. Sepertinya nyali para pelaku pencurian demikian besar sehingga tak gentar dalam melancarkan aksinya. Atau sebaliknya, petugas yang ditempatkan kurang awas dan teledor.
Adanya unsur kelalaian petugas dibenarkan oleh Sanny Lumi, selaku kepala sekretariat Satuan Tugas Covid-19 Lampura. Disebutkan, bobolnya kantor tersebut merupakan kesalahan petugas piket disana. “Ini salah mereka, kenapa mereka tidur saat melakukan penjagaan, seharusnya kalau mereka mau tidur, mereka harus melakukan giliran jaga, kalau sudah kayak gini mau gimana.” kata Sanny Lumi.
Saat dipertanyakan apakah Tim Satuan tugas Covid-19 akan mengganti seluruh kerugian para korban pencurian, karena mengingat peristiwa itu terjadi pada saat jam tugas berlangsung, Sanny Lumi justru mengatakan “Gimana mau ganti kerugian itu. Sebab ini faktor kelalaian para petugas itu sendiri Lo” katanya lagi.
Ketika disinggung dimana petugas jaga lainnya, karena pada saat peristiwa itu berlangsung petugas jaga hanya ada tiga orang saja. Sanny Lumi menjelaskan dalam setiap satuan tugas penjagaan itu seharusnya ada dua orang petugas, baik dari satuan Polri, TNI, Perhubungan, Satpol-PP, BPBD, dan Tim medis. “Terkait ketidak hadiran mereka dalam penjagaan, secepatnya saya akan melakukan koordinasi kepada pimpinan para satuan” tegasnya.
Raibnya barang-barang milik petugas jaga tersebut diketahui oleh Aprizal (36) salah seorang petugas jaga gedung Korpri tersebut. Dimana ketika ia terbangun sekira pukul 04.30 WIB, dirinya mendapati sepeda motor Honda Beat BE 4119 KJ miliknya, tidak lagi berada diparkirkan yang terletak di samping sebelah kanan gedung Korpri itu. “Saat turun dari anak tangga, saya kaget karena melihat motor yang saya parkirkan telah hilang. Padahal kunci motor dan gembok masih di tangan saya” ujarnya, sekira pukul 10.30 WIB, Selasa (4/8).
Mengetahui itu, dirinya langsung memberitahu rekan-rekannya yang ada didalam gedung Korpri yang pada saat itu sedang terlelap tidur. Setelah itu ia dan rekan-rekannya mencoba untuk mengecek seluruh peralatan kantor, barang pribadi dan kendaraan petugas jaga yang terdapat di gedung setempat.
Dalam pengecekan tersebut diketahui, bukan hanya dirinya saja yang menjadi korban pencurian, ternyata peristiwa serupa juga di alami oleh rekan-rekan lainya. Salah satunya yaitu Dedy Putra yang merupakan anggota personil Satpol-PP, yang juga harus rela sepeda motor Honda Beat warna biru putih tanpa plat miliknya raib di gondol kawanan pencuri.
“Saat dilakukan pengecekan diketahui, barang-barang berharga milik petugas jaga lainnya juga hilang” terangnya.
Menurut Dedy Putra korban lainnya, dirinya baru mengetahui sepeda motornya hilang ketika di beritahu oleh Afrizal. Saat itu ia baru saja beranjak bangun dari tidurnya, dan melihat sepeda motor miliknya yang terparkir didalam gedung Korpri sudah tidak ada lagi ditempat semula ia memarkirkan sepeda motor yang baru di belinya tersebut.
“Padahal motor saya itu di parkir tepat di dekat tempat saya tidur. Karena saat itu saya dan dua rekan lainnya sedang bertugas untuk melakukan penjagaan di posko gugus tugas percepatan penanganan Covid-19” jelasnya.
Ditambahkannya, selain dua unit motor beat, para pencuri juga menggondol sepasang sepatu PDH, jam tangan, ikat pinggang dan uang tunai sebesar Rp.850 ribu. “Atas peristiwa itu kami telah melaporkannya ke Mapolres Lampura”pungkasnya. (fer/her)