Oleh : Abdurahman, SH.,MM (Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Lampung Utara)
Assalamualaikum.wr.wb
Tabikpun…
Alhamdulillah kita diberi kesempatan untuk menjalankan ibadah dibulan suci Ramadhan kali ini. Sebab ada banyak kemuliaan dan keistimewaan ibadah dibulan Ramadhan. Itulah sebabnya bulan Ramadhan sangat dinanti-nanti oleh umat muslim.
Di antara keistimewaan puasa adalah bahwa puasa merupakan perisai bagi seorang muslim. Sebagaimana sabda Nabi shallahu ‘alaihi wa sallam yang artinya : “Puasa adalah perisai” (H.R. Bukhari dan Muslim).
Bahwa sesungguhnya puasa dapat dijadikan perisai atau benteng perlindungan baik di dunia yang fana ini maupun diakherat. Di dunia puasa menjadi perisai yang menghalangi sesorang dari perbuatan buruk. Sedangkan di akhirat puasa menjadi perisai yang melindungi pelakunya dari adzab dan neraka.
Puasa sebagai benteng atau perisau dari perbuatan buruk dan dosa, telah disabdakan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, yang artinya : Puasa itu adalah perisai, oleh karena itu pada hari seorang diantara kalian sedang puasa hendaknya tidak berkata keji, berteriak-teriak, dan bertindak bodoh, jika ada orang yang mencercanya atau memeranginya, maka ucapkanlah, “Aku sedang berpuasa” (H.R. Bukhari dan Muslim).
Dalam hal ini, Allah menganjurkan agar saat puasa seorang Muslim tidak merusak puasanya dengan perbuatan buruk dan nafsu syahwat. Sebab tindakan tersebut bertentangan dengan maksud dan tujuan puasa. Dengan demikian dapat dikatakan, puasa merupakan benteng pelindung yang menjaga pelakunya dari memperturutkan hawa nafsu yang pada gilirannya dosa tersebut menjerumuskannya ke dalam neraka.
Jika puasa dapat melindungi umat dari syahwat dan perbuatan maksiat di dunia, maka di akhirat puasa menjadi pelindung dari adzab neraka. Nabi Muhammad SAW telah bersabda yang artinya : Puasa adalah perisai dari neraka seperti perisai salah seroang diantara kalian di medan perang.
Sebagai mana diketahui, perisai dapat menahan serangan jika tetap kuat dan kokoh serta tidak jebol. Perisai yang bolong dipastikan tidak dapat berfungsi dengan baik. Demikian pula dengan puasa sebagai perisai. Puasa sebagai perisai akan berfungsi melindungi pelakunya dari adzab neraka jika dijaga dengan baik. Puasa harus dijaga dari hal-hal yang dapat merusaknya dan atau mengurangi kekokohannya.
Oleh karena itu orang yang berpuasa dituntut menjaga puasanya. Yaitu dengan cara menghiasi diri dengan amal shalih dan akhlak mulia, serta menjauhi dosa dan akhlak yang buruk. Dengan ini ia akan memperoleh hasil puasa sebagai perisai dari adzab dan murka Allah serta mendapat pahala. Wallahualam bisawab (**)
Wassalamualaikum