Menu

Mode Gelap
Wartawan AJNN Aceh Dilaporkan ke Polisi, Ini Sikap Tegas PJS Perhimpunan Jurnalis Siber Provinsi Lampung Resmi Dibentuk P3K Bakal Tak Diusulkan Lagi Pelajar SDN Handuyangratu Masih Belajar di Eks Balai Desa Disdikbud Persiapkan SDM Dalam Era Pembelajaran Digital

Headline · 8 Mar 2022 19:55 WIB ·

Bukan Klarifikasi, Kades Kistang Malah Ancam Wartawan ? Terkait Permintaan 'Jatah Preman' Pada Lapak Singkong Sanjungan


 caption : Lapak Singkong Sanjungan milik Syahlan, di Desa Kistang, Abung Barat.
Perbesar

caption : Lapak Singkong Sanjungan milik Syahlan, di Desa Kistang, Abung Barat.

KOTABUMI–Fajar Kepala Desa (Kades) Kistang Kecamatan Abung Barat, Lampung Utara (Lampura), rupanya tidak terima atas pemberitaan menyangkut dirinya yang disebut meminta kompensasi atau lebih tepat disebut Jatah Preman (JP) pada lapak singkong Sanjungan. Juga prilaku intimidatif yang kerap dilakukannya pada sopir truk angkut dan karyawan lapak singkong Sanjungan. Hal itu terlihat ketika dirinya menghubungi wartawan Radar Kotabumi melalui sambungan telponya, pukul 09.21 WIB, Selasa (8/3).

caption : Syahlan, pemilik lapak Sanjungan

Bukan klarifikasi yang disampaikan, tetapi dengan nada tinggi Fajar mengatakan dirinya tidak menghindari wartawan. “Ini Fajar, saya tidak pernah nyumput. Saya tunggu kamu !” ujarnya. Ketika disampaikan apa penjelasan atau klarifikasi atas berita terkait dirinya, Fajar kembali dengan nada tinggi mengatakan. “Kamu yang beritakan, saya tunggu Kamu !,”katanya seraya menutup sambungan telpon.

Lalu pukul 14.59 WIB, kembali Fajar menelpon. Dia menanyakan datang tidak kekediamannya. Ketika dijawab mengapa harus datang, bukankah penjelasan atau klarifikasinya dapat dilakukan via telpon. Fajar mengatakan dirinya ingin tahu siapa sumbernya, sebab ini menyangkut pencemaran nama baik. Disebutkan dirinya ingin bertemu enam mata bersama Syahlan pemilik lapak sanjungan. Bahkan ia mengancam akan memanggil wartawan lainnya. “Saya tunggu kamu, kita bertemu enam mata dengan Hakim (pangggilannya untuk Syahlan-red),” kata dia.

Ketika dikatakan sampaikan saja apa yang menjadi klarifikasinya, Fajar justru menyampaikan nada ancaman. “Tunggu ya, saya akan undang wartawan lainnya juga. Kamu tunggu saja,” tukasnya seraya menutup sambungan telpon.

Sikap Fajar itu terkait dengan pemberitaan sebelumnya. Dimana Syahlan pemilik Lapak singkong Sanjungan, mengeluhkan ulah Fajar yang merupakan Kades Kistang. Bukannya mengayomi warga, Fajar justru bersikap arogan dan terkesan menghalang-halangi kegiatan usaha lapak singkong milik Syahlan. Bahkan membuat pengaduan ke sejumlah instansi pemerintah, seolah keberadaan lapak itu mengganggu dan merusak akses jalan disana. Ulahnya ini ditenggarai lantaran permintaan kompensasi atau lebih tepat disebut ‘jatah preman'(JP) sebesar Rp. 3 juta per-bulan, ditolak oleh Syahlan.

Penolakan itu wajar, sebab usaha yang dijalankan Syahlan hanya berupa lapak bukan pabrik tapioka. Usaha jenis ini termasuk katagori usaha mikro menengah, yang tidak memiliki kewajiban memberikan kompensasi sebagaimana yang diminta. Dirinya hanya bersedia memberikan bantuan yang sifatnya partisipasi. “kalau kompensasi jelas saya keberatan, tetapi kalau parisipasi atas kegiatan-kegiatan desa saya bersedia. Itu saya sampaikan pada pak Kades.” jelas Syahlan, Minggu (6/3)

Dituturkan Syahlan, mungkin lantaran permintaannya itu tidak dipenuhi Fj kerap mengganggu usaha yang dijalankannya itu, dengan berbagai alasan. Misalnya dengan menghambat truk pengangkut singkong miliknya, dengan cara didatangi anak kades Fajar bernama Filar yang melarang truk itu melintas. “Jangan lewat sini, ini jalan milik saya,” ujar Syahlan menirukan larangan melintas yang diucapkan Filar.

Fahar juga merekayasa seolah-olah truk angkutan Lapak singkong Sanjungan, telah membuat jalan penghubung Desa Kistang ke tiga kecamatan, yakni Sungkai Selatan, Sungkai Jaya, Sungkai Barat. Bahkan sang kades beserta anak nya tidak segan-segan mengintimidasi sopir truk, dengan alasan-alasan yang tak jelas.

“Intinya saya dan pekerja dibuat tidak nyaman, padahal untuk kerusakan jalan, satiap tiga bulan selalau saya perbaiki. Selain itu truk saya tidak melebihi kapasitas, justru pengangkut singkong dan sawit dari lapak lain ada yang mempergunakan tronton dan lohan HINO. Justru kendaraan itu yang pernah masuk lobang di depan rumah kediaman sang kades, tetapi tidak dipersoalkan, cuma truk saya saja yang dipersoalkannya.” terang Syahlan.

Penjelasan Syahlan ini disampaikan, lantaran Fajar sudah terang-terangan membuat laporan pada DPRD dan instansi terkait seperti Dinas Perhubungan Lampura. Ia sendiri sudah memberikan penjelasan, ikhwal sebenarnya dibalik laporan yang disampaikan. Karena jelas dalam laporan itu sangat tendensius. Seolah-olah, yang berada di desa tersebut hanya Lapak Sanjungan saja. Padahal ada sejumlah lapak disana, termasuk milik kakak Fajar sendiri. “Saya menduga, sikap kades ini dipicu oleh persaingan dagang. Karena banyak warga yang justru menjual hasil panen singkong pada lapak saya. Ini yang membuat pak kades seperti tidak senang kepada saya,” tambah Syahlan.

Harusnya, lanjut Syahlan sebagai kades dirinya mengayomi masyarakat. Apalagi usaha yang dijalankan itu membayar pajak termasuk pajak kendaraan angkutan yang dimilikinya. Artinya ada kontribusi bagi Daerah atau negara, selain menyerap tenaga kerja masyarakat desa kistang tersebut “harusnya beliau ini mendukung usaha warganya, bukan malah sebaliknya,” pungkasnya

Sementara Fajar yang didatangi kekediamannya, pada Minggu (6/3) lewat kerabatnya disebut tengah berada di pulau Jawa. Kemudian dihubungi pada Senin melalui ponselnya dengan nomor 081379272XXX, diangkat oleh seorang wanita yang mengaku sebagai istrinya. Disebutkan jika sang Kades tidak berada dirumah melainkan tengah berada di Tanjung Karang Bandar Lampung. “Orangnya lagi di Karang, gak ada dirumah,”ujar istrinya. (her)

Artikel ini telah dibaca 131 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Diduga Ada Penyalahgunaan Wewenang PGK Lampura Adukan Kades Sabuk Empat Ke Polres

26 September 2025 - 20:31 WIB

Masa Minta Jabatan Kades Sabuk Empat di Evaluasi// DPRD: Kita Dorong Jika Terbukti

24 September 2025 - 19:25 WIB

Cegah Curanmor, Reskrim Polres Lampura Himbau Masyarakat

23 September 2025 - 12:16 WIB

Maksimalkan Pelayanan ke Masyakarat, Pemkab Ajukan Hibah Mobil Damkar

18 September 2025 - 11:57 WIB

Bupati Peringati Maulid Nabi Bersama Ribuan Masyarakat Lampura

17 September 2025 - 20:12 WIB

HUT ke 80 PMI Lampura Peduli Sesama Tebar Kebaikan

17 September 2025 - 10:46 WIB

Trending di Headline