Oleh : Drs. H. Totong Sunardi, MM (Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Lampung Utara)
Assalamualaikum wr.wb
Bulan Ramadhan tahun 1443 H telah hadir dihadapan kita, Bulan yang kedatanganya selalu disambut gembira oleh umat Islam yang benar-benar memahami hikmah dan pahala yang Allah SWT Anugerahkan.
Dalam Q.S Albaqoroh Ayat 183, Allah SWT memanggil dengan panggilan ‘mesra’ bagi orang yang beriman untuk melaksanakan ibadah puasa.Panggilan yang juga Allah perintahkan kepada umat-umat terdahulu dengan satu tujuan yaitu agar menjadi manusia yang bertaqwa.
Manusia yang bertaqwa adalah manusia yang telah berhasil mengelola dirinya menjadi manusia yang selalu menebarkan kebaikan dalam kehidupan. Hal tersebut diperoleh sebagai buah dari kepatuhannya dalam menjalankan perintah Allah SWT dan menjauhi segala larangannya tanpa melihat batas waktu,situasi maupun kondisi (Haisuma Kunta).
Keimanan berkaitan dengan keyakinan seorang hamba kepada Tuhannya, sedangkan ketaqwaan adalah bentuk implementasi dari keimanan seorang hamba kepada Tuhannya.
Allah SWT mengetahui bahwa Orang yang beriman belum tentu bertaqwa, Karenanya Allah SWT mewajibkan kepada orang yang beriman untuk ‘menggembleng’ dirinya selama satu bulan penuh dalam sebuah madrasah Ramadlan.
Kurikulum yang didapatnya adalah tentang bagaimana seorang hamba bisa mengelola hawa nafsunya dengan cara menahan diri (Al-Imsak) dari sesuatu yang menjadi kebutuhan dasar dalam kehidupan seperti makan, minum dan menyalurkan hasrat seksual dalam batas waktu tertentu yaitu dari terbitnya fajar sampai terbenamnya matahari.
Menahan diri (Al-Imsak) ternyata bukan cuma berkaitan dengan kebutuhan hidup dasar di atas saja, akan tetapi berkaitan dengan keamanan dan kenyamanan dalam kehidupan sosial. Karena nya orang yang berpuasa, belum tentu dia mendapatkan Pahala Puasa bila dia melakukan ketidaknyamanan di lingkungan sosialnya.
Dalam Sebuah Hadis yang diriwayatkan oleh Ad-Dailami Nabi bersabda Yang Artinya: “Lima hal yang bisa membatalkan pahala orang berpuasa: membicarakan orang lain, mengadu domba, berbohong, melihat dengan syahwat, dan sumpah palsu”.
Menahan diri inilah substansi pesan Ramadhan. semoga Ramadhan tahun ini kita bisa menjalankan ibadah puasa dengan kualitas terbaik dan mengambil pesan yang terkandung di dalam nya untuk menapaki sebelas bulan selanjutnya. (**)