ABUNGPEKURUN – Desa Pekurun Udik, Kecamatan Abung Pekurun, Kabupaten Lampung Utara(Lampura) mendapat kunjungan tim dari Universitas Gajah Mada(UGM). Kedatangan tim UGM ini dalam rangka pengumpulan data petani dan luasan kebun lada hitam yang ada di desa setempat, Selasa(9/8).
“ Tim UGM ini, bekerjasama dengan Kementerian Pertanian RI melalui Direktorat Jenderal(Ditjend) Perkebunan, bekerjasama dengan Dinas Pertanian Provinsi Lampung dan Dinas Pertanian Lampura, berupaya menumbuhkembangkan koorporasi lada hitam. Dimana lada hitam dahulu merupakan andalan bagi masyarakat Lampung Utara,”ujar Kepala Desa(Kades) Pekurun Udik, Amar Ma’ruf, Selasa(9/8).
Ma’ruf berharap hadirnya tim dari UGM ini bisa menumbuhkan semangat baru bagi para petani perkebunan lada hitam di Desa Pekurun Udik, untuk terus berkomitmen mengembangkan tanaman eksport yang pernah menjadi komoditas unggulan Lampung Utara.
“Kita berharap tanaman lada sebagai unggulan Kabupaten Lampung Utara dapat dikembalikan kejayaannya. Ini membutuhkan komitmen semua pihak khususnya pemerintah dalam mejaga stabilitas harga jual lada hitam. Tidak hanya sebatas wacana, tapi harus ada aksi dan bukti. Pemerintah harus berani menjamin stabilitas harga lada di pasaran,”singkatnya.
Sementara ketua Tim Geografi UGM, Faizalhaq Adla Narendra menegaskan, langkah awal yang akan dilakukan yakni pengumpulan data petani dan jumlah luasan perkebunan lada dengan aplikasi sistem perencanaan terintegrasi dengan pemetaan penyebaran lokasi perkebunan lada yang masih potensial.
“Kita mulai bertugas di Lampung Utara mulai 27 Juli – 10 Agustus 2022. Tim ini bertugas mengumpukan data luasan lahan perkebunan dan jumlah petani lada yang ada di tiga kecamatan yakni Abung Pekurun, Abung Barat dan Kecamatan Abung Tinggi,”katanya.
Faizal-Faizalhaq Adla Narendra- menjelaskan tujuan utama pihaknya dalam upaya membangun dan menumbuhkembangkan koorporasi(perusahaan) Lada di Kabupaten Lampung Utara, untuk mempertahankan lada hitam sebagai komoditas andalan.
“Karena, Provinsi Lampung dahulu terkenal sebagai penghasil lada hitam, maka kita upayakan untuk dipertahankan. Untuk itu, kita membutuhkan data riil jumlah petani lada yang aktif, dan luasan lahan perkebunan yang ada,”katanya.(ruf/rid)