Menu

Mode Gelap
Wartawan AJNN Aceh Dilaporkan ke Polisi, Ini Sikap Tegas PJS Perhimpunan Jurnalis Siber Provinsi Lampung Resmi Dibentuk P3K Bakal Tak Diusulkan Lagi Pelajar SDN Handuyangratu Masih Belajar di Eks Balai Desa Disdikbud Persiapkan SDM Dalam Era Pembelajaran Digital

Birokrasi · 14 Sep 2022 17:52 WIB ·

Tolak Kenaikan BBM, Mahasiswa di Lampura Bakar Ban depan Kantor DPRD


 Aksi bakar ban dilakukan mahasiswa yang tergabung dalam IMM Lampura, saat unjuk rasa penolakan kenaikan BBM, di Halaman DPRD Lampura, Rabu(14/9). Foto Riduan Radar Kotabumi---     Perbesar

Aksi bakar ban dilakukan mahasiswa yang tergabung dalam IMM Lampura, saat unjuk rasa penolakan kenaikan BBM, di Halaman DPRD Lampura, Rabu(14/9). Foto Riduan Radar Kotabumi---

KOTABUMI – Ratusan Mahasiswa yang tergabung dalam organisasi Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah(IMM) Lampung Utara(Lampura), menggelar aksi unjuk rasa(unras), setidaknya pada tiga titik yang berbeda, Rabu(14/9) siang.

Aksi yang dimulai dari Kampus Universitas Muhammadiyah Kotabumi (UMKO) dilanjutkan menuju Halaman Kantor Pemkab Lampura. Disana para pendemo menyampaikan orasinya. Setidaknya ada lima tuntutan yang disampaikan yakni meminta seluruh anggota DPRD, untuk bersikap tegas menolak kenaikan BBM bersubsidi.

”Kami juga meminta kepada Presiden melalui DPRD Lampura untuk membatalkan kebijakan untuk kenaikan BBM itu,”tegas salah seorang orator.

Lalu, dalam penyataan sikap itu mahasiswa juga memita DPRD menolak pasal – pasal bermasalah pada RKUHP(Rancangan Kitab Undang – Undang Hukum Pidana).

Kemudian, kepada Pemkab Lampura mahasiswa meminta agar memberikan solusi kepada seluruh masyarakat menengah ke bawah terkait dampak kenaikan BBM. Selanjutnya, mendesak agar segera melakukan pembenahan dan memberikan solusi segera mungkin guna memperbaiki perekonomian. .

”Lampung Utara merupakan kabupaten termiskin dan terburuk di Provinsi Lampung,”imbuh orator lainnya. Tak hanya itu, mahasiswa juga meminta agar Pemkab Lampura menindak tegas ASN yang melakukan tindak pidana korupsi.

Usai menyampaikan orasinya, Mahasiswa berniat bertemu dengan bupati Hi. Budi Utomo atau Wabup Ardian Saputra untuk menyampaikan pernyataan sikap. Namun karena keduanya sedang berhalangan, maka penyataan sikap tersebut diterima Asisten I Setkab Lampura Mankodri.

Selanjutnya, iring –iringan mahasiswa melanjutkan perjalanan menuju Tugu Payanmas. Di sana mahasiswa melakukan orasi secara bergantian. Untuk kemudian, menuju Kantor DPRD Lampura yang berada di jalan Sukarno-Hatta.

Di depan kantor DPRD Lampura, para mahasiswa sempat menyampaikan kekecewaannya. Karena hanya ditemui oleh Wakil Ketua II Dedi Sumirat. Sementara anggota DPRD lainnya, sedang menjalankan tugas ke luar daerah.

”Kami merasa tidak dihargai. Masak hanya satu orang anggota DPRD yang menemui kami,” kata orator disambut jerit kur huhhh…..

Untuk meluapkan kekecewaannya, para mahasiswa membakar ban mobil di halaman kantor DPRD. Kemudian, memaksa masuk setelah mendapat persetujuan dari ketua DPRD Wansori melalui sambungan telepon seluler yang dihubungkan Wakil Ketua II Dedi Sumirat.

Namun aksi mahasiswa, tertahan oleh pihak kepolisian dari Mapolres Lampura. Pasalnya, para aktivis tersebut ngotot ingin masuk ke ruang sidang paripurna.

”Masuk – masuk, masuk sekarang. Masuk sekarang – sekarang juga,”kata mahasiswa sambil bernyanyi.

Namun setelah melalui konsoliasi yang cukup alot akhirnya para mahasiswa diperbolehkan masuk ke ruang rapat sekretariat dan bukan ruang sidang paripurna.

Usai menyampaikan aspirasinya kepada ketua DPRD melalui video call, para mahasiswa menyerahkan pernyataan sikap mereka kepada Wakil Ketua II DPRD Lampura Dedi Sumirat untuk ditindaklanjuti. Kemudian, para mahasiswa membubarkan diri dengan tertib dan aman.

Berdasarkan pantauan Radar Kotabumi, aksi unjuk rasa mahasiswa tersebut dikawal ratusan personil gabungan, baik dari Polri, TNI, dan Sat Pol-PP serta dari Dinas Perhubungan. Bahkan, Kapolres Lampura AKBP Kurniawan Ismail terjun langsung mengamankan aksi mahasiswa tersebut di lokasi Pemkab dan Kantor DPRD Setempat.

Kapolres AKBP Kurniawan menjelaskan, pengamanan ini dilakukan untuk menunjukan kesiapan kehadiran polisi ditengah masyarakat untuk memberikan pengayoman terhadap peserta aksi damai.

“Ada 287 personel gabungan yang kita terjunkan, terdiri dari 235 personel Polri, 12 Personil TNI, Sat Pol-PP 25 personel, dan Dishub 15 personel,” kata Kapolres saat memimpin pengamanan aksi.

Kapolres menambahkan, pelaksanaan aksi damai yang dilakukan mahasiswa secara umum berlangsung aman, dan tertib, tidak ada gangguan Kamtibmas signifikan yang ditimbulkan.

“Terimakasih kepada para mahasiswa yang telah menyampaikan aspirasinya dengan damai dan tidak ada yang anarkis hingga selesai, hal tersebut menggambarkan bahwa mahasiswa Lampung Utara benar-benar terpelajar dan patut dicontoh,”tutupnya.

Sementara itu Ketua Umum IMM Lampura, Firmansyah Atik mengapresiasi jajaran Polres Lampura yang telah mengawal kegiatan aksi sampai dengan selesai.

“Kamis Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Lampung Utara mengucapkan terima kasih dan apresiasi Kepada Kapolres Lampung Utara dan jajarannya yang telah mengawal aksi kami sampai dengan selesai,”ujarnya.(rid)

Artikel ini telah dibaca 36 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Jurnalis Dairi Terima KTA PJS, Perkuat Solidaritas

24 November 2024 - 18:07 WIB

Perkuat Konsolidasi, Mahmud Serahkan SK DPD PJS Kaltim

23 November 2024 - 10:48 WIB

Pilkada, Pemkab Lampura Kerahkan 2130 Linmas

21 November 2024 - 15:05 WIB

Tingkatkan Kapasitas Panwascam dalam Pengawasan dan Penanganan Pelanggaran Pilkada, Bawaslu Lampura Gelar Raker Teknis

20 November 2024 - 18:23 WIB

Menuju Masa Tenang Pilkada, Ini Pesan Evicko Untuk Anggotanya

19 November 2024 - 11:43 WIB

Pleno PJS DKI Jakarta: Menjaga Marwah Jurnalistik

18 November 2024 - 13:18 WIB

Trending di Headline