KOTABUMI – Sebanyak 19 Desa di Kabupaten Lampung Utara(Lampura) mendapatkan alokasi bantuan progam Sistem Pengelolaan Air Limbah(SPAL)/Jambanisasi dan Sistem Penyediaan Air Minum(SPAM) perluasan sebesar Rp17 Miliar lebih yang berasal dari DAK tahun 2022.
Plt. Dinas Pekerjaan dan Penataan Ruang (DPUPR) Lampura, Sukatno mengatakan, pihaknya terus mendorong percepatan program pembangunan, khususnya yang berasal dari DAK 2022.
Seperti pengadaan sanitasi yakni jamban(jambanisasi) hingga layak digunakan bagi mereka berasal dari kalangan menengah bawah. Serta SPAM, yang saat ini dilaksanakan ialah perluasan.
Dikatakan Sukatno, mulai dari pipanisasi sampai kepada peningkatan jaringan dengan menambah kapasitas penampungan air bersih.
“Sehingga dapat mengaliri seluruh warga berada disekitar lokasi program kerakyatan itu,” beber mantan Camat Abung Kunang itu.
Keseluruhan program berada di Dinas PUPR Lampura, lanjut Sukatno, merupakan bentuk nyata pembangunan yang merata di Lampura ini.
Hal tersebut, tentunya sesuai dengan instruksi Bupati Lampura, Budi Utomo dan Wabup Ardian Syahputra agar pembangunan kerakyatan dapat maksimal dilaksanakan.
“Sesuai dengan instruksi Bapak bupati dan Wakil bupati kita. Semua pembangunan dapat merata mulai dari kota hingga pedesaan,” kata dia.
Ditambahkan, Kabid Cipta Karya DPUPR Lampura, Aprizal, program itu telah dilaksanakan pembangunan sumur lengkap dengan jaringannya. Namun, daya jangkau terbatas sehingga ditingkatkan pada 2022 ini, yakni pipanisasi atau dikenal luas sebagai perluasan itu.
“Ini adalah program perluasan, yang sebelumnya baru sampai beberapa titik. Ini ditingkatkan lagi melalui program perluasan atau pipanisasi tersebut,” terangnya.
Sehingga, dapat tersalur kepada masyarakat tidak mampu yang menjadi sasaran lebih luas lagi. Selain pipa, juga ada peningkatan bangunan dijadikan sebagai wadah penampungan.
“Ini tersebar di 19 desa di 23 kecamatan yang ada, dan untuk saat ini telah masuk tahap pertama sebesar 30% dari nilai program,” ungkapnya.
Sementara, untuk pengadaan jamban atau sanitasi layak bagi warga kurang mampu itu dialokasikan kepada 8 desa/kelurahan disana. Yang kesemuanya dilaksanakan oleh kelompok kerja swadaya masyarakat (KSM).
“Progres baru segitu, mudah – mudahan pekerjaan dapat terus berlanjut sehingga tidak ada warga kita yang memiliki sanitasi buruk atau jamban Cemplung. Sehingga meningkatkan kesehatan warga, dalam menyongsong generasi emas seperti dicinta – citakan pemimpin bangsa. Khususnya, dibawah Presiden-RI, Joko Widodo dan Wapres, Ma’aruf Amin,” pungkasnya. (ozy/rnn/rid)