KOTABUMI – Menindaklanjuti laporan dari Masyarakat terkait adanya seorang anak bernama Nisa yang tinggal di Desa Sumber Arum mengalami penyakit langka. Tidak hanya mengalami kebocoran jantung, posisi Jantung Nisa juga berbeda dengan anak normal lainnya, karena berada di sebelah dada kanan.
Mendapat informasi itu, pihak Dinas Sosial(Dinsos) Lampung Utara (Lampura) langsung bergerak cepat guna merespon laporan musibah yang menimpa bocah itu.
“Saat ini kita sedang mendorong agar adek Nisa agar keluarganya terdaftar dalam DTKS(Data Terpadu Kesejahteraan Sosial). Sehingga adek Nisa bisa mendapat bantuan sosial, ” jelas Kepala Dinsos Lampura Gadriyanto Abung, Kamis 19 Januari 2023.
Laporan yang masuk ke Dinsos sendiri, lanjutnya, melalui bidang Rehabilitasi Sosial dilaporkan kepada Kementerian Sosial dalam hal ini Balai Wyata Guna Bandung. Selanjutnya pada Rabu 18 Januari 2023, tim Wyata Guna hadir di Lampura untuk melihat secara langsung kondisi Nisa.
Dari Hasil Assessment, ternyata Nisa sudah mendapat pengobatan melalui BPJS yang dibayar secara mandiri, dan sudah menjalankan beberapa kali tindakan operasi.
Berdasarkan informasi yang didapat dari orang tua Nisa, lanjut Gadriyanto Abung, Nisa ini baru menjalani operasi di Jakarta. Bahkan sudah mendapatkan jadwal kembali untuk melakukan operasi lanjutan.
” Dari Balai(Wyata Guna Bandung, Red) sendiri memberikan bantuan yang peruntukannya untuk membantu operasional pengobatan, atau juga untuk membeli obat-obatan yang tidak ditanggung BPJS. Atau juga bisa untuk membantu usaha ibunda Nisa guna melancarkan perekonomian keluarganya,”kata dia.
Dari pihak Dinsos Lampura sendiri, imbuh Gadriyanto Abung, karena status BPJS Nisa berbayar, Dinsos saat ini sedang mendorong percepatan agar Nisa bisa mendapat Fasilitas Penerima Bantuan Iuran(PBI). Sehingga tidak perlu mengeluarkan anggaran bulanan untuk pembayaran BPJS, karena telah ditanggung pemerintah.
” Saat ini juga kita sedang menjalin komunikasi dengan beberapa yayasan seperti yayasan peduli kasih, kita bisa, dan yayasan lainnya untuk membantu Nisa. Mengingat tidak hanya biaya pengobatan saja yang mahal, namun alat-alatnya juga cukup mahal. Mudah-mudahan kita segera tersambung dengan mereka dan Adik Nisa bisa terbantu,”pungkasnya.(ria/rid)