KOTABUMI-Sempat Viral masih ada siswa yang belajar di ruangan berdinding Geribik, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Lampung Utara(Lampura) langsung turun ke lokasi melihat secara langsung kondisi sebenarnya.
Saat tiba di lokasi, benar adanya bahwa satu ruang kelas di SDN 2 Sido Rahayu Kecamatan Abung Semuli itu berdinding geribik.
Sementara untuk Ruang Belajar ada lima Lokal, namun satu lokal dipergunakan untuk Ruang Guru.
Tak hanya itu saja, ada siswa yang juga belajar menggunakan Gedung Perpustakaan.”Seperti yang sudah kita lihat bersama kondisi di lokasi.
Hasil kita turun ini akan kita laporkan terlebih dahulu kepada Pimpinan guna mengambil langkah-langkah ke depan,”ucap Kabid Pembinaan SD Opy Riyansyah didampingi Kasi Sarana dan Prasarana Ertina mewakili Kadisdik H. Sukatno, Kamis(10/8).
Bangunan satu ruang gerbik ini lanjut Opy, dibangun pada tahun 2010 lalu dari Swadaya Masyarakat.
Untuk itu Pihaknya langsung memberikan arahan kepada Operator agar melengkapi Dapodik nya.
Sebab jika dilihat selama ini SDN 2 Sido Rahayu itu tidak terbaca apa saja kekurangannya dan kebutuhannya.
Untuk itu Dapodiknya yang paling utama harus diperbaiki terlebih dahulu.”Saat ini sudah jamannya Aplikasi, semua bantuan itu dan fisiknya ditampilkan terlebih dahulu.”Sudah kita lihat dan catat apa kekurangannya.
Selain kekurangan dua ruang kelas baru, SDN ini juga membutuhkan satu ruang guru. Untuk itu akan kita koordinasikan dengan Pimpinan terkait apa saja yang mau dibangun dan berapa estimasi dana yang dibutuhkan,”paparnya.
Sementara itu Esti mewakili Guru-guru yang ada di SDN 2 Sidorahayu menyatakan, bangunan geribik ini sudah dibangun sejak tahun 2010 lalu.
Di sekolah ini ada lima ruang yang terdiri dari empat ruang kelas dan satu ruang kantor.
Bangunan geribik itu digunakan untuk siswa kelas IV dengan jumlah siswa 16 orang.
Sebelumnya Siwa kelas III yang belajar di Gedung Perpustakaan belajar di perumahan guru yang juga sudah tidak layak ditempati.
Di SDN 2 Sidorahayu ini ada 96 siswa sebelumnya di bagi menjadi dua sift.
Namun wali murid banyak yang protes karena waktu belajar siang itu anak-anak sudah tidak efektif.”Kalau ujan bocor ini terus airnya masuk ke dalam. Anak-anak pasti berlarian ke depan kantor atau ke depan gedung perpustakaan,”kata dia.
Pihaknya sangat berharap setelah melihat kondisi mereka seperti ini Pemerintah bisa tergerak dan membangun ruang kelas baru untuk para siswa.
Sehingga Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) bisa aktif kembali.”Kalau cuaca seperti ini biasanya ada Ular masuk ke dalam. Makanya kita sangat berharap sekali adanya RKB baru untuk anak-anak.
Apalagi mereka sangat semangat dalam belajar,”harapnya.(ria)