KOTABUMI-Polemik Air saat ini tengah di rasakan Masyarakat Kabupaten Lampung Utara (Lampura) terutama para Petani.
Pasalnya banyak tanaman yang saat ini kekurangan air terutama untuk tanaman di persawahan.
Agar tetap bisa dialiri air, para Petani mencari cara yakni tidak hanya memanfaatkan Pompa Air saja, tetapi juga memanfaatkan Handtraktor untuk membantu mengaliri air ke sawah-sawah Petani.”Hari ini kita berkunjung ke Desa Bumi Jaya Kecamatan Abung Timur melihat tanaman-tanaman yang kekurangan air. Ada yang sudah panen dan ada yang di pastikan 30 persen tidak panen.
Mengingat Para Petani ini hanya memanfaatkan sumber air yang ada dengan cara Kompanisasi.
Ada juga Petani yang memanfaatkan Handtraktor untuk mengaliri air ke sawah-sawahnya,”ucap Ketua Perhiptani Lampura H. Sofyan, Rabu(13/9).
Saat ini lanjut Sofyan, pihaknya bersama Penyuluh sedang menghitung mana saja Daerah yang tidak terjangkau oleh air irigasi agar tahun 2024 mendatang di daerah tersebut di tempatkan titik-titik sumur bor.”Secara umum kita lihat kondisi di lapangan ini kan tidak serentak. Ada yang sudah panen dan ada yang baru ke luar Malai. Nah untuk sawah yang baru ke luar malai inilah yang sangat Riskan, karena membutuhkan air yang cukup banyak. Sehingga 30 hari ke depan membutuhkan suplai air yang cukup banyak, kalau tidak dia akan gagal panen. Untuk itu inovasi-inovasi harus ada untuk membantu para Petani,”kata dia.
Beruntung nya lagi tambah Sofyan, dengan kondisi di lapangan saat ini Hama-hama bersahabat. Jika sudah dilanda kekeringan dan diserang hama otomatis tanaman Petani akan habis.
Jika dilihat saat ini air irigasi sudah tidak mencukupi lagi untuk mendorong mengalir sawah-sawah Petani.
Saat ini Petani berupaya meamnfatkan air-air yang ada di Rawa, Embung, Selokan, dan saluran yang dibangun oleh Perusahaan dan mengisi air.”Agar air sampai ke sawah Para Petani harus dua sampai tiga kali memompanya.
Ditarik air dari sumber air, di taruh ke Penampungan baru di aliri ke sawah.
Ini juga berkat gotong royong dari Gapotkan dan Para Penyuluh di lapangan bahu-membahu bagaimana cara menyelamatkan lahan Petani. Ini sangat luar biasa untuk kita,”pungkasnya.(ria)