KOTABUMI-El-nino memberikan dampak yang sangat luar biasa untuk Masyarakat Kabupaten Lampung Utara (Lampura).
Tidak hanya Padi di sawah yang mengalami kekeringan sehingga harga beras sangat tinggi dan tak kunjung mengalami penurunan.
Saat ini harga Cabai pun ikut meroket yang disebabkan minimnya hasil Produksi saat kemarau tiba.
Untuk itu Dinas Ketahanan Pangan Lampura tak tinggal diam, berbagai upaya terus dilakukan salah satunya mengaktifkan kembali Kelompok Wanita Tani(KWT)-KWT yang ada di setiap Desa/Kelurahan.”Bahan pangan yang naik tinggi ini tidak hanya beras saja, tetapi Cabai juga ikut naik. Untuk itu kita minta kepada KWT-KWT kita yang ada di Desa/Kelurahan untuk mengaktifkan kembali Tanaman Pangan Keluarga di rumahnya masing-masing,”ucap Kepala Dinas Ketahanan Pangan Lampura Ilham Akbar, Selasa(7/11).
Sebelumnya lanjut Ilham, Dinas Ketahanan Pangan Lampura sudah melaksanakan gerakan tanam Cabai serentak di beberapa Kecamatan.
Gerakan tanam Cabai serentak ini juga dilakukan untuk menutupi dan memaksimalkan hasil produksi jika terjadi kelangkaan ataupun tingginya harga Cabai di Kabupaten Lampura.
Bahkan melalui KWT pihaknya sudah menginstruksikan agar setiap rumah minimal menanam lima batang pohon cabai.”Sebelumnya kita juga sudah bekerjasama dengan PKK Lampura untuk menggalakkan tanam cabai serempak.
Bahkan kita sudah turun ke bawah ke sentra-sentra penghasil Cabai diantaranya di Pancasila dan Tanjung Raja.”Hasil pantauan kita di lapangan untuk ketersedian di masing-masing keluarga di Desa masih aman.
Hanya saja di tngkat Pasar yang sangat tinggi harganya,”papar dia.
Saat ini tambah Ilham, pihaknya sudah menyampaikan juga ke KWT-KWT untuk lebih memaksimalkan tanaman cabai.
Karena saat ini untuk 1 hektar bisa menghasilkan cabai sebanyak 2 ton, sementara karena kemarau hasil produksinya sangat menurun.
Untuk itu dirinya juga meminta kepada seluruh Kepala Desa agar 20 persen anggaran Dana Desa(DD) digunakan untuk memaksimalkan Pangan dan Hewani.”Kalau bibit sebelumnya memang kita berikan kepada Petani, namun karena ketersediaan anggaran yang tidak mencukupi tidak ada lagi bantuan bibitnya. Kita harapkan KWT dan para Petani juga bisa terbantu dari DD 20 persen yang digunakan untuk Pangan dan Hewani,”pungkasnya.(ria)