KOTABUMI-Sebanyak 500 orang Kaum Duafa dan Penderita TBC mendapat bantuan Beras sebanyak 5 Kilogram dari Dinas Kesehata Lampung Utara (Lampura) pada peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-59 tahun.
Selain memberikan bantuan ke kaum duafa dan Penderita TBC, Dinkes juga melangsungkan Servis Donor beserta Doorprize.
Dari Donor Darah itu PMI Lampura mendapat 237 kantong darah yang tentunya sangat berguna bagi Masyarakat yang membutuhkan.”Kita juga akan adakan Jalan sehat bersama pada Minggu(26/11) mendatang di Halaman Kantor Pemkab Lampura berbarengan dengan HUT Korpri,”ucap Kadinkes Lampura dr. Hj. Maya Natalia Manan, Rabu(22/11).
Peringatan HKN tahun ini lanjut Maya, mengusung tema nya” transformasi kesehatan untuk indonesia maju”.
Ada enam pilar transformasi yg menopang sistem kesehatan indonesia yakni Transformasi layanan primer, transformasi layanan rujukan, transformasi sistem ketahanan kesehatan, transformasi pembiayaan kesehatan, transformasi sumber daya manusia dan transformasi teknologi kesehatan.”Ini harus kita capai semua dengan cara kita bangun bersama-sama. Kita gotong bersama, karena tanpa bersama semua tidak akan bisa kita capai dengan sepenuhnya,”kata Maya
Terpisah Wakil Bupati(Wabup) Lampura Hi. Ardian Saputra mengatakan, dalam peringatan HKN ke-59 Tahun 2023 ini mengusung tema “Transformasi Kesehatan untuk Indonesia Maju”. Dimana sesuai arahan Menteri Kesehatan RI Bapak Budi Gunadi Sadikin pada Peringatan Hari Kesehatan Nasional tanggal 12 November 2023 yang lalu bahwa ada enam pilar transformasi kesehatan penopang sistem kesehatan Indonesia yang harus dicapai dan dibangun bersama secara serius dan terus menerus.
Pilar pertama yaitu transformasi layanan primer yang mengutamakan pencegahan dibandingkan pengobatan. Pilar kedua adalah transformasi layanan rujukan, dimana semua daerah harus memiliki standar layanan rujukan dan rumah sakit harus memberikan pelayanan yang merata dan berkualitas.
Pilar ketiga yaitu transformasi SDM kesehatan dimana seluruh SDM tenaga kesehatan di Indonesia harus merata. Pilar keempat adalah transformasi ketahanan kesehatan, dimana didalamnya produksi dalam negeri diutamakan. Selanjutnya pilar kelima, yaitu pembiayaan kesehatan yang diharapkan efektif dan transparan.
Sedangkan, pilar terakhir adalah layanan transformasi teknologi kesehatan, dimana aplikasinya harus terintegrasi dari mulai layanan kesehatan, maupun layanan lain di bidang kesehatan dalam satu platform “Satu Sehat”.”Kita tahu biaya pengobatan sangat mahal, sehingga diharapkan masyarakat dapat menerapkan Perilaku Hidup Bersih Sehat melalui Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas),”tuturnya.
Untuk memberikan pelayanan yang lebih prima ke Masyarakat lanjut Ardian, Pemkab Lampura akan berupaya meningkatkan kualitas maupun Sumber Daya Manusia nya agar Rumah sakit kebanggan masyarkat Lampura dapat menjadi Alternatif tujuan utama baik dalam daerah maupun luar daerah.”Kita akan berusahan semaksimal mungkin demi memajukan Rumah Sakit Daerah Kita ini,”pungkasnya.(ria)