KOTABUMI-Salah satu upaya dalam rangka mendukung peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) melalui indikator pendidikan di Kabupaten Lampung Utara(Lampura), Dinas Pendidikan mengadakan Rapat Pembahasan Rencana Tindak Lanjut Penanganan Anak Tidak Sekolah (ATS) dengan Forum Komunikasi Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (FPKBM).
Rapat tersebut dipimpin langsung oleh Sukatno, SH selaku Kepala Dinas Pendidikan, didampingi Kepala Bidang PAUD dan PNF, Yeni Sulistina, serta fungsional perencana Didik Sutopo.
Sukatno menjelaskan, upaya dalam penanganan ATS ini merupakan hal yang harus dilaksanakan karena rata-rata lama sekolah di Kabupaten Lampung Utara masih sangat rendah.”Tahun 2022 yang lalu, melalui Surat Edaran Sekretaris Daerah Lampura telah beberapa kali meminta para Kepala Desa melalui Camat agar dapat mengirimkan data ATS diwilayahnya masing-masing.
Namun hingga saat ini, data tersebut hanya 50 persen saja, yaitu hanya 124 Desa/Kelurahan dari 247 Desa/Kelurahan yang ada. Dengan total tercatat ada 2.625 anak tidak sekolah,”papar Sukatno, Jumat(12/1).
Dengan jumlah yang begitu besar lanjut Sukatno, ada beberapa faktor yang mempengaruhi ATS, antara lain yaitu faktor ekonomi, status sosial, kurangnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya pendidikan serta anak berkbutuhan khusus.
2.625 anak itu masuk dalam kelompok usia 5-6 tahun (PAUD), usia 7-12 tahun (SD), usia 13-15 tahun (SMP), usia 16-18 tahun (SMA/SMK).
Sedangkan berdasarkan data yang dimiliki Disdik Lampura saat ini, terdapat 5.599 anak yang tidak melanjutkan pendidikan hingga jenjang SMA.”Dari data yang kami punya tahun 2022 lalu, untuk usia 7-12 tahun terdapat ATS terbanyak berada di Desa Candimas Kecamatan Abung Selatan dan Desa Lubuk Rukam Kecamatan Hulu Sungkai dengan masing-masing berjumlah 50 anak.
Untuk usia 13-15 tahun, ATS terbanyak ada di Desa Semuli Raya Kecamatan Abung Semuli, usia 16-18 tahun terdapat di Desa Negara Ratu dengan jumlah 131 anak,”jelasnya.
Ditambahkan Yeni Sulistina, akhir tahun 2023, Disdik Lampura melalui Bidang Pembinaan PAUD dan PNF telah mendapatkan Rekomendasi Rancangan Kegiatan Statistik dengan judul Survei Anak Tidak Bersekolah menurut Jenjang Usia Sekolah, yang dikeluarkan oleh Kepala Badan Pusat Statistik(BPS) Lampura.
Dengan dikeluarkannya rekomendasi tersebut, sesuai arahan Kepala Dinas dan hasil rapat dengan FPKBM, pihaknya mulai akan melakukan komunikasi lanjutan dengan Camat, Kepala Desa, K3S SD, MKKS SMP untuk mengumpulkan data tersebut.
Sehingga kedepannya dengan dibantu Forum PKBM, Disdik bisa jemput bola dengan mendata.
Dengan begitu anak tidak sekolah dapat difasilitasi pendidikannya melalui pendidikan non formal, sehingga anak anak ini dapat mengikuti pendidikan dan mendapatkan ijasah setara pendidikan formal.”Kami sangat mengharapkan dukungan dan kerjasama semua pihak terkait, untuk membantu upaya penanganan anak tidak sekolah ini.
Agar kualitas pembangunan manusia di Kabupaten Lampung Utara juga dapat meningkat,”harapnya.(ria)
