KOTABUMI-Untuk melahirkan para penggiat literasi yang unggul, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Lampung Utara (Lampura) menggelar lomba Bertutur tingkat Sekolah Dasar(SD) yang diadakan di Taman Olah Seni(TOS) Kotabumi.
Kegiatan dihadiri Langsung Bunda Literasi Kabupaten Lampura drg. Meri Farida Hamartoni dan Asisten III Drs. Dina Prawitarini M.M., yang mewakili Bupati Lampura Hamartoni Ahadis.
Sri Mulyana mengatakan, Lomba Bertutur diikuti oleh Peserta yang merupakan
Peserta Didik dari tingkat Sekolah Dasar se Kabupaten Lampura dengan kategori pemenang Juara 1 hingga Juara
Harapan 3 akan mendapat tropy dan uang pembinaan.
Dimana Pemenang akan mendapatkan Uang Pembinaan Juara I Rp. 5.000.000
Juara II, Rp. 4.000.000, Juara III Rp. 3.000.000, Juara harapan I Rp. 2.000.000,
Juara harapan II , Rp. 1.500.000 dan Juara harapan III Rp. 1.000.000.”Seluruh peserta akan mendapat sertifikat dan
souvenir.
Untuk Pemenang Juara 1 akan kami ikut
sertakan ke Tingkat yang lebih tinggi yaitu Tingkat provinsi untuk kembali berkompetisi,”tutur One panggilan Akrab Sri Mulyana, Kamis(26/6).
Dijelaskan One, untuk Dewan Juri sendiri ada tiga orang yakni dari pendongeng, pegiat literasi, dan guru.
Kegiatan ini merupakan kegiatan
rutin yang dilaksanakan oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Lampura.”Dewan juri diminta untuk objektif agar menghasilkan siswa yang memang benar-benar layak mendapatkan juara dan mampu mengharumkan nama Kabupaten Lampura hingga ke Pusat,”paparnya.
Bunda Literasi Kabupaten Lampura drg. Meri Farida Hamartoni menuturkan bahwa kegiatan lomba bertutur bukan hanya ajang untuk kompetisi.
Tetapi lebih melihat pada potensi anak-anak yang diharapkan menjadi pemimpin terbaik kedepannya.
Dalam sebuah cerita, tersimpan kekuatan untuk membentuk karakter, memperkuat identitas budaya, serta menanamkan nilai-nilai moral yang luhur. Dari sebuah cerita, kita belajar menjadi manusia yang bijaksana.
Dirinya percaya, generasi yang gemar membaca dan bertutur adalah generasi yang akan mampu memimpin dengan hati, berpikir kritis, serta menjaga jati diri bangsa. Dan dirinya yakin, dari acara seperti inilah, akan tumbuh tunas-tunas muda yang kelak menjadi tokoh-tokoh besar Lampung Utara.”Untuk itu, saya mengajak kepada semua pihak, para guru dan orang tua, untuk bersama-sama menumbuhkan ekosistem literasi yang sehat dan berkelanjutan, karena membangun budaya literasi bukan hanya tugas sekolah atau perpustakaan, tetapi menjadi tanggung jawab kita bersama,”ajaknya.
Sementara itu Asisten III Pemkab Dina Prawitarini menyatakan, Lomba bertutur ini bukan sekadar ajang menunjukkan siapa yang paling lancar berbicara.
Tapi lebih dari itu, ini adalah upaya untuk menanamkan cinta pada budaya sendiri, menggugah rasa nasionalisme, serta membentuk pribadi yang cerdas dan berkarakter melalui kekuatan cerita. Seperti halnya benih yang akan tumbuh subur jika ditanam di tanah yang subur dan disiram dengan penuh kasih. Begitu pula minat membaca dan bertutur ini, harus ditanamkan sejak dini di rumah oleh orang tua, di sekolah oleh para guru, dan dipupuk bersama oleh masyarakat, pemerintah, bahkan dunia usaha.
Melalui penguasaan materi cerita rakyat ini akan menjadi warisan yang menyimpan petuah bijak, nilai-nilai moral, serta jati diri bangsa.”Dalam dongeng, kita menemukan harapan, keberanian, dan kebijaksanaan. Dalam bertutur, kita tidak hanya bicara, tetapi kita merawat daya ingat, dan sekaligus menyalakan obor budaya, yang salah satunya adalah budaya bertutur itu sendiri,”ucapnya.
Budaya bertutur tentu tambahnya, harus dimulai dengan banyak membaca, karena melalui membaca kita seperti membuka jendela dunia, dan bertutur adalah menyampaikan apa yang kita lihat dari jendela itu kepada orang lain.”Maka dari itu, anak-anak yang pandai bertutur adalah anak-anak yang tidak hanya cerdas, tetapi juga siap menjadi pemimpin di masa depan,”pungkasnya.(ria)