KOTABUMI-Atraksi pawai budaya dan kendaraan hias dalam rangka memeriahkan HUT Lampung Utara(Lampura) ke-73, memukau ribuan pasang mata yang rela memadati Jalan ARPN (Alamsyah Ratu Perwira Negara) hingga Jalan Jendral Sudirman Kotabumi.
Atraksi budaya yang mampu menyedot perhatian masyarakat itu tidak hanya diisi dengan arak-arakan saja, namun juga ditampilkan atraksi yang ada di daerah masing-masing. Mulai dari pencak silat Lampung, iring – iringan pengantin, ogoh-ogoh, dan atraksi kebudayaan adat masyarakat lainnya yang ada di bumi ragem tunas lampung.
Bupati Lampura Hi. Agung Ilmu Mangkunegara mengatakan, acara atraksi dan pawai budaya merupakan sarana dalam meningkatkan ukuwah dan tali silaturahmi antar komponen masyarakat. Selain itu, juga sebagai sarana dalam pelestarian adat budaya di Lampura baik yang merupakan kebudayaan lokal maupun budaya masyarakat lampung yang berasal dari luar daerah.
”Silaturahmi itu penting, sebagai sarana untuk saling mendoakan.
Baik itu antar masyarakat maupun kemajuan Lampura,”tutur Bupati Agung, Senin (24/6).
Dikatakan orang nomor 1 di Lampura ini, adat dan kebudayaan yang ada di Lampura bukan hanya suku Lampung saja, melainkan banyak juga suku-suku lainnya diantaranya Sumsel, Padang, Jawa, Sunda, Banten, dan masih banyak masyarakat adat lainnya. Dengan kekayaan adat-istiadat tersebut, dia berharap tidak menjadikannya sebagai alat pemecah belah namun sebagai pemersatu bangsa. “Jadi perbedaan ini adalah dari Allah SWT, mari kita jadikan alat pemersatu bangsa. Bukan malah sebaliknya, dukung terus pembangunan daerah kita, guna mewujudkan Lampura lebih maju,”ucapnya.
Bupati menjelaskan, dewasa ini banyak sekali generasi penerus bangsa yang telah lupa dengan adat kebudayaan bangsanya sendiri. Karenanya, dengan kegiatan itu diharapkan dapat lebih meningkatkan kesadaran masyarakat, khususnya para generasi muda untuk bangga pada kebudayaannya sendiri. “Akhir-akhir ini kita lihat anak-anak sudah tidak mengerti ataupun paham dengan kebudayaannya sendiri, karena telah tergilas kebudayaan asing.
Karenanya, penting usaha kita dalam melestarikannya bersama-sama, dan jadikan keberagaman ini sebagai tali mempererat persatuan dan kesatuan bangsa. Demi Lampura yang lebih maju lagi,”ajaknya.
Sementara itu, Pj. Sekkab Lampura H. Sofyan dalam laporannya sebagai Ketua HUT Lampura ke 73 mengatakan, kegiatan tersebut melibatkan seluruh lapisan masyarakat. Mulai dari satker sampai dengan masyarakat biasa. Sebagai bentuk keseriusan pemerintah dalam meningkatkan pelestarian adat budaya yang ada di masyarakat. “Penilaiannya kita lihat dari segi kualitas penampilan, bentuk variasi dan kesesuaian tema. Dirgahayu Lampung Utara ke-73, Membangun Bersama Rakyat Menuju Lampung Utara yang Lebih Kuat, Hebat dan Bermartabat,”pungkasnya.(adv)